Find Us On Social Media :

Ingin Bersihkan Namanya, Laszlo Petra Menuntut Facebook serta Pengungsi yang Dulu Dia Tendang

By Ade Sulaeman, Jumat, 23 Oktober 2015 | 13:00 WIB

Ingin Bersihkan Namanya, Laszlo Petra Menuntut Facebook serta Pengungsi yang Dulu Dia Tendang

Intisari-Online.com - Perempuan juru kamera Hongaria, Laszlo Petra, dipecat N1TV bulan lalu setelah terekam kamera menendang anak-anak pengungsi dan menghadang seorang pria yang sedang menggendong anaknya, ketika mereka lari dari kejaran polisi di sebuah kamp di Hongaria.

Petra meminta maaf pada saat itu. Namun, kini dia ingin membersihkan namanya dengan menuntut seorang pengungsi Suriah, Osama Abdul Mohsen, terkait klaim Moshen bahwa Petra telah menghadangnya sehingga membuatnya terjungkal.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Izvestia, Petra mengatakan, Mohsen jatuh sebelum dia menyentuh kakinya.

"Salah seorang dari para pengungsi itu tidak mau mematuhi polisi. Ia mulai berlari menjauhi polisi. Saya hanya ingin membantu polisi. Dan ketika saya berjalan ke arahnya, dalam rekaman itu terlihat bahwa ia sudah jatuh terlebih dulu," kata Petra.

Ia tidak menyangkal telah menendang dua pengungsi lain, tetapi mengatakan bahwa itu merupakan "reaksi defensif" saat sebuah kelompok pengungsi berlari ke arahnya.

Petra juga berencana untuk menuntut Facebook karena penolakan perusahaan itu untuk menghapus puluhan profil palsu dan halaman berisi kebencian.

"Kami akan mengajukan gugatan terhadap Facebook, dan membuktikan bahwa pengungsi Osama salah. Dia mengubah kesaksiannya setelah ia awalnya menyalahkan polisi. Suami saya ingin membuktikan saya tidak bersalah. Baginya, sekarang adalah masalah kehormatan," kata Petra kepada Izvestia.

Perempuan itu telah menjadi tersangka di Hongaria terkait aksinya menendang pengungsi dan dijadwalkan untuk diadili pada Desember mendatang.

Dia mengatakan akan mengikuti persidangan, setelah itu ia berencana untuk meninggalkan Hongaria, mungkin ke Rusia.

Mohsen, seorang pelatih sepak bola profesional, setelah kejadian itu menemukan pekerjaan di sebuah sekolah sepak bola di Spanyol. Namun, kini ia harus berjuang melawan tuduhan bahwa dirinya mempunyai hubungan dengan kelompok ekstremis.

(kompas.com)