Find Us On Social Media :

Mampu Ucapkan Mum Meski Terlahir Tanpa Otak, Bayi Aaron Dinilai Sangat Menakjubkan

By Ade Sulaeman, Rabu, 28 Oktober 2015 | 16:15 WIB

Mampu Ucapkan Mum Meski Terlahir Tanpa Otak, Bayi Aaron Dinilai Sangat Menakjubkan

Intisari-Online.com - Kisah mengharuskan sekaligus menakjubkan dari seorang bayi bernama Aaron. Maklum meski terlahir nyaris tanpa otak, bayi kecil ini untuk pertama kalinya mampu mengucapkan kata ‘mum.’

Emma Murray, sang ibu, diberitahu anaknya mungkin hanya hidup selama beberapa menit, tapi nyatanya Aaron kin sudah berusia dua tahun bahkan mampu sekarang sudah berusia dua tahun dan mampu mengeluarkan kata ‘mum.’ Sebuah kata yang tidak pernah terpikirkan oleh Emma.

Emma, ​​dari Airdrie, Lanarkshire, Skotlandia mengatakan: "Ketika Aaron lahir, saya diberitahu tidak ada cara untuk dia bisa bertahan hidup.Dia hanya bisa hidup selama tiga menit, tiga jam atau tiga hari.

Saat itu, Emma diberitahu oleh dokter bahwa organ yang lain yang telah gagal untuk tumbuh dan tidak dapat digerakkan karena ketiadaan otak.

"Namun Aaron membuktikan bahwa dia adalah pejuang nyata,” tutur Emma.

Emma berkisah pada suatu pagi dirinya menyebut kata “Mummy” dan bertepuk tangan di hadapan Aaron. Tanpa disangka, sang bayi juga mengucapkan kata “Mummy” sambil menatap diri Emma.

Aaron didiagnosa mengidap kondisi kesehatan yang sangat langka yang disebut holoprosencephaly, yang menurut para dokter "tidak sesuai dengan kehidupan".

Lahir dengan hanya batang otak, bukan otak penuh, Emma diberitahu untuk mengundang keluarga terdekat ke rumah sakit untuk bertemu dengan sang bayi sebelum ia meninggal.

Aaron lahir Maret 2013 setelah Emma dilarikan ke rumah sakit dengan dugaan usus buntu.

Dia bercerita: "Aku tidak tahu aku hamil sampai aku melahirkan. Dengan anak yang lebih tua, saya tidak merasa ragu saya hamil tetapi dengan Aaron, saya hanya mengalami sedikit kenaikan berat badan. Tapi segera setelah dokter dan perawat memeriksa saya, mereka menyadari bahwa saya akan melahirkan."

Emma dipindahkan dengan ambulans ke Rumah Sakit Umum Wishaw di mana staf cepat menyadari bayi yang belum lahir memiliki kepala yang lebih besar daripada kebanyakan bayi.

"Setelah melahirkan mata saya masih berkabut akibat semua obat nyeri. Tapi saya masih bisa melihat bahwa kepalanya sangat besar. Perutku melilit dengan kecemasan, tapi yang saya bisa lakukan hanyalah berbaring dan menunggu jawaban," kenang Emma.

Saat itu hasil scan mengungkapkan otak Aaron tidak terbentuk dengan baik. Dia hanya memiliki batang dan Emma diberitahu rumah sakit hanya bisa memberinya "perawatan paliatif". Dia memiliki holoprosencephaly, cacat lahir yang mempengaruhi otak yang terjadi pada sekitar dua dari 10.000 kelahiran. Pada kebanyakan kasus, bayi yang terkena kondisi ini mati sebelum lahir.

(mirror.co.uk)