Penulis
Intisari-Online.com - Sebuah klinik di China yang mengklaim dapat mengobati homoseksualitas dianggap telah melakukan pelanggaran fisik karena menyiksa pasiennya dengan cara dipukuli, dibius bahkan disetrum.
Siksaan berat ini dialami oleh seorang aktivis hak-hak gay, yang diam-diam mendokumentasikan perlakuan kasar tersebut, untuk mengungkapkan bagaimana homoseksual sedang diperlakukan di Cina.
Dia pergi dengan nama Chen Wei dari kota Beijing. Dia pergi menyamar dan diam-diam mendokumentasikan bagaimana ia "diobati" melalui pelanggaran brutal dan tidak manusiawi.
Menurut artikel dari Daily Star, ia awalnya mendekati klinik yang dikelola oleh dua dokter, dokter Zhong dan dokter Wang Kuixing. Wei berpura-pura menjadi seseorang yang tidak mengerti mengapa ia tertarik pada pria dan bingung dengan orientasi seksualnya.
Dalam dokumenter tersebut, para dokter dilaporkan berjanji bahwa "penyakit"-nya akan sembuh dalam waktu tiga hari dengan bantuan terapi kejut listrik dan obat-obatan.
Dia pertama kali diberikan pengobatan untuk orientasi seksualnya, di mana para dokter mengatakan kepadanya bahwa hal itu disebabkan oleh penyakit yang diidentifikasi sebagai "obstruksi meridian," obat tradisional Cina yang menggambarkan gangguan aliran darah tubuh.
Dengan menghabiskan jumlah dari AS$1.500 (setara Rp20,3 juta), dia disuntik dengan kolagen dengan ritual keagamaan untuk mengusir roh jahat agar keluar dari sistem tubuhnya. Selain ini, dalam sebuah ruangan, dokter Zhong memukuli kepala, pundak dan punggung Wei sebanyak 20 kali sambil dibacakan sebuah mantra sihir.
Wei juga telah menjalani penilaian psikologis dimana dugaan dokter mengatakan kepadanya bahwa homoseksualitas dibawa oleh hilangnya burung beo peliharaan dan balas dendam dari orangtua yang menghantuinya tanpa alasan yang jelas.
Di akhir karya dokumenternya, Wei mengungkapkan dia tidak sembuh dan tetap menjadi gay. Sayangnya, cobaan yang ia lalui telah meninggalkan trauma baginya.
Menurut artikel dari The Guardian, pemerintah China telah secara sah berhenti mengelompokkan homoseksualitas sebagai penyakit mental pada tahun 1997. Namun, masih ada fasilitas medis yang menawarkan perawatan palsu dalam mengubah orientasi seksual seseorang untuk kembali normal, tetapi dengan harga yang mahal.
(dailyoffbeat.com)