Find Us On Social Media :

Huynh Van Dat, Pria Asal Vietnam yang Kehilangan Wajahnya Akibat Virus Pemakan Daging Misterius

By Ade Sulaeman, Kamis, 29 Oktober 2015 | 15:30 WIB

Huynh Van Dat, Pria Asal Vietnam yang Kehilangan Wajahnya Akibat Virus Pemakan Daging Misterius

Intisari-Online.com - Para dokter kebingungan saat dihadapkan pada penyakit yang menimpa Huynh Van Dat. Pria asal Vietnam ini kehilangan wajahnya akibat suatu virus pemakan daging yang masih misterius.

Huynh masih merasakan sakit saat dokter masih mencari cara untuk menghapus virus yang telah memakan wajahnya. Mikroorganisme pemakan daging tersebut telah menginfeksi tubuhnya selama 11 tahun, dan kesehatannya sudah terpengaruh olehnya.

Menurut istrinya, Huynh Thi Trieu, kondisi ini dimulai pada 2004 saat hidung  Huynh berdarah secara konstan selama tiga sampai empat kali sehari.

"Dia mengambil obat-obatan tradisional tetapi mereka tidak menemukan bedanya, dan kemudian ia juga mulai memiliki masalah dengan matanya yang terus-menerus berair," kenangnya.

Huynh pergi ke Rumah Sakit Hoa Hoa untuk diperiksa, tetapi dokter mengatakan dia harus menjalani operasi karena masalah partisi hidung yang disebut "sputum hidung yang menyimpang."

Namun, operasi itu tidak membuatnya lebih baik. Setelah satu tahun, kondisi Huynh semakin parah saat air keluar dari langit-langit mulutnya ketika ia minum air. Setelah beberapa bulan, lubang semakin besar mencapai partisi hidungnya.

Video yang ditampilkan pada mirror.co.uk menampilkan kondisi terbaru dari Huynh. Tidak ada informasi tentang kapan video itu direkam, tapi itu menunjukkan wajah pria itu dari tahap awal infeksi sampai mulai menggerogoti telinganya.

Dia kembali ke rumah sakit untuk meminta bantuan, tetapi dokter mengatakan hidungnya mengalami kegagalan jembatan sehingga mereka harus melakukan operasi lain. Operasi tersebut lagi-lagi tidak membantu.

Huynh sekarang memiliki luka openic raksasa di sisi kepalanya. Sang pasien tidak bisa berbicara dan makan dengan benar lagi, tapi pikirannya masih aktif. Ini berarti, ia benar-benar merasakan sakit yang menyebabkan.

Akhirnya, Huynh bertemu dengan dokter di Pharma University dan Vietnam-France Hospital dan mereka semua mengatakan bahwa mereka mencoba mengobati penyakit yang menggerogoti tubuh Huynh. Namun, pengobatan begitu mahal di mana Huynh tidak dapat membayarnya.

Sekelompok dokter menawarkan bantuan mereka untuk mengurangi penderitaan setelah ceritanya menjadi berita nasional.