Intisari-Online.com - Rutinitas sehari-hari Ou Yanglin, bocah tujuh tahun yang sendirian merawat ayahnya yang lumpuh, menjadi perhatian pengguna internet di Cina. Mereka mengaku terharu dengan ketekunan bocah Guizhou itu.
Seperti dilaporkan Shanghaiist pada Sabtu (31/10), rutinitas Yanglin saban hari adalah: bangun pagi setiap pukul 06.00, mempersiapkan sarapan bagi ayahnya yang terus berbaring, berangkat sekolah, memulung barang dan menjualnya ke pengepul.
“Ayah memerlukan obat, tetapi saya tidak punya uang. Makanya saya harus bekerja,” ujar si bocah. Dari memulung, Yanglin bisa mengumpulkan sedikitnya 20 yuan (sekitar Rp43 ribu) sehari. Setelah memulung, ia akan pulang ke rumah untuk mempersiapkan makan malam dan mengolesi ayahnya dengan obat.
Pekerjaan itu dilakukan oleh Yanglin setelah ibunya meninggalkan ayahnya begitu saja.
Sedikit mundur ke belakang, ayah Yanglin, Ou Tongming, adalah seorang pekerja konstruksi. Ia mengalami kecelakaan dua tahun lalu ketika terjatuh dari lantai dua bangunan rumah yang dibangunnya. Dokter memvonisnya patah tulang belakang yang mengakibatkan lumpuh dari pinggang ke bawah.
Perawatan yang dijalani tidak kunjung menyembuhkannya. Uang tabungannya pun habis untuk biaya rumah sakit. Setahun setelah kecelakaan yang menimpa Ou Tongming, istrinya meninggalkan dia. Sementara itu, Pemerintah Cina hanya memberikan bantuan tunai 300 yuan (sekitar Rp655 ribu) per bulan. Sekali waktu, tetangganya yang baik hati terkadang memberikan bantuan makanan buat keluarga itu.
Akibat kejadian ini, Tongming sempat berpikir untuk bunuh diri. Ia mengaku tidak mau menyusahkan anaknya yang masih polos itu. “Namun, saya tidak sanggup meninggalkannya yatim piatu begitu saja,” tuturnya. “Saya tidak dapat hidup tanpa ayah saya,” si bocah menimpali. Jika besar nanti, ia bertekad akan mengumpulkan uang untuk menyembuhkan ayahnya.