Find Us On Social Media :

Toshio Yamamoto, 20 Tahun Menjajal Lebih dari 5.600 Mi Instan di Seluruh Dunia untuk Menemukan yang Paling Sempurna

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 3 November 2015 | 15:30 WIB

Toshio Yamamoto, 20 Tahun Menjajal Lebih dari 5.600 Mi Instan di Seluruh Dunia untuk Menemukan yang Paling Sempurna

Intisari-Online.com - Apa yang dilakukan blogger Jepang ini sungguh gila. Toshio Yamamoto (55) menghabiskan waktu 20 tahun menjajal lebih dari 5.600 mi instan di seluruh dunia untuk menemukan rasa yang paling sempurna. Dari 40 negara yang sudah ia kunjungi, tak satu pun yang memberinya mi instan bintang lima, alias yang paling sempurna.

Yamamoto telah tergila-gila pada mi instan sejak usia muda. Ia telah menulis dua buku tentang mi. Sekarang ia telah berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang insinyur desain untuk berkonsentrasi pada kerja mendokumentasikan mi yang ia temui dari waktu ke waktu.

Menurut sebuah situs Jepang, Asahi Shimbun, proyek dokumentasi ini dimulai ketika Yamamoto menemukan merek mi instan terbaru yang belum pernah ia temui sebelumnya—baik di dalam maupun luar Jepang. Dulu, ketika masih muda, ia makan mi instan tujuh kali dalam seminggu, artinya setiap hari ia makan mi. Tapi seiring bertambahnya waktu dan umur, ia menguranginya menjadi lima kali dalam seminggu.

Proyek dokumentasi itu berwujud blog I-ramen yang ia buat pada 1996. Tak hanya itu, kini Yamamoto juga merambah dunia video online YouTube dengan menggunakan nama-samaran Tontantin. “Ketika Anda selesai makan mi, isinya akan hilang tapi bungkusnya tetap ada. Nah, saya ingin menyimpan isinya (dalam bentuk cerita),” ujar Yamamoto.

 

Yamamoto telah mencoba sekitar 5.657 mi instan dari 40 negara yang berbeda—dan tiap-tiap mi memiliki video masing-masing, yang berisikan detail harga, metode memasak, juga informasi gizi. Pada akhir tiap-tiap ulasan, akan diberinya peringkat (1-5).

Sejauh ini, mi favoritnya hanya memiliki predikat bintang 4.

Menurut Yamamoto, mi instan terus mengalami perkembangan. Dulu, mi instan lebih fokus pada memberi konsumen manfaat praktis. “Tapi sekarang lebih fariatif; mengikuti tren selera masyarakat juga tren kuliner,” ujarnya seperti dilansir Daily Mail.

Meski sangat prematur, dengan pengalamannya yang menakjubkan itu, juga dua buku tentang mi yang sudah ia tulis, tak salah jika memberinya gelar ahli mi instan. Dan kini obsesisi Yamamoto hanya satu: mendapatkan mi instan bintang limanya.