Intisari-Online.com - Di tengah maraknya toko buku yang gulung tikar dan tutup, Amazon justru membuka toko buku fisik pertamanya di Seattle, Amerika Serikat. Lalu bagaimana dengan nasib e-book ke depan?
Langkah ini, oleh banyak pihak, disebut sebagai sesuatu yang mengejutkan. Kita tahu, selama dua dekade Amazon adalah raja di jual buku online; dan tiba-tiba ada kabar yang menyebutkan bahwa mereka mendirikan toko buku fisik pertamanya di tengah maraknya pengecer, seperti Borders, yang bangkrut dan menutup gerainya.
Apakah ini sebuah perjudian? Entahlah.
Toko ini—disebut Amazon Books—dimaksudkan sebagai kepanjangan tangan dari Amazon.com, dengan buku yang dipajang dipilih berdasarkan penilaian pelanggan, pre-order, penjualan, dan popularitas di Goodreads secara online. Pemajangan juga melibatkan penilaian kurator profesional.
Beberapa foto menunjukkan bagian yang menampilkan buku-buku yang paling populer selama sepekan menurut pre-order di Amazon.com, sementara foto lain menunjukkan rak-rak yang berisi buku-buku yang mendapat nilai tinggi, 4,8 bintang ke atas.
Harga buku di toko Amazon Books sama seperti di Amazon.com.
Wakil Presiden Amazon Books, Jennifer Cast, menulis: “Amazon Books adalah eksistensi fisik dari Amazon.com. Kami telah memiliki 20 tahun pengalaman penjualan buku secara online dan ini sangat berguna untuk menggabungkan toko buku online dan offline.”