Find Us On Social Media :

Tak Ingin Istrinya Kelak Meratapi Kematiannya, Pria China dengan Kanker Stadium Akhir Ini Menikahi Boneka Seks

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 10 November 2015 | 16:45 WIB

Tak Ingin Istrinya Kelak Meratapi Kematiannya, Pria China dengan Kanker Stadium Akhir Ini Menikahi Boneka Seks

Intisari-Online.com - Seorang pria China, yang didiagnosis dengan kanker stadium akhir, memutuskan untuk menikahi boneka seks. Dengan kondisinya yang seperti ini, ia tidak ingin meninggalkan seorang istri yang berduka ketika ia meninggal. Oleh sebab itu, seperti dilaporkan Mirror.co.uk, ia memilih menikah dengan boneka seks.

Tanpa memberitahukan identitasnya, pria yang berasal dari kota Beijing ini menggelar acara pernikahan sangat mewah, bak di negeri dongeng, dengan pengatin boneka seks yang rupawan. Sebelumnya ia tidak lupa menyiapkan gaun pernikahan paling cantik, juga menyewa perias untuk membuat “pasangan” ini terlihat cantik dan gagah.

Laiknya pasangan suami-istri pada umumnya, mereka—si pria dan boneka seksnya—menjalani sesi pemotretan. Juga ritual-ritual yang kerap dijalan di semua upacara pernikahan lainnya.

Gambar-gambar itu, dalam waktu sekejat telah menjadi viral di internet. Dalam foto-foto itu terlihat si pria tampak romantis; memeluk pasangannya di dekat jendela yang disorot cahaya lampu, berlutut sembari mencium tangan pasangannya; dan lain sebagainya. Sementara pasangannya, ya, seperti boneka seks pada umumnya.

 

Tak sedikit menyebut pasangan itu sebagai pasangan yang serasi, tapi tak sedikit juga yang mencecarnya. Rata-rata para netizen itu mencoba mencari tahu apa musabab pria itu menikahi sebuah boneka seks.

 

Spekulasi pun bermunculan. Ada beberapa orang yang menyebut itu adalah bagian dari promosi perusahaan produsen boneka seks, sementara sebagian lain percaya bahwa itu murni keinginan si pria yang merasa hidupnya tak akan lama lagi.

Terlepas dari spekulasi yang berkembang, fotografer pernikahan itu tetap membela keputusan si pemuda. Meskipun tidak setuju dengan keputusan pria itu, sang fotogrfer menyebut bahwa apa pun yang diputuskan oleh pria itu harus dihormati karena ini terkait dengan kebebasan individu.