Find Us On Social Media :

Mengetahui Dirinya Keturunan Raja di Ghana, Pria Ini Keluar dari Pekerjaannya untuk Memenuhi Tugas Kerajaan

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 24 November 2015 | 16:00 WIB

Mengetahui Dirinya Keturunan Raja di Ghana, Pria Ini Keluar dari Pekerjaannya untuk Memenuhi Tugas Kerajaan

Intisari-Online.com - Eric Manu merupakan laki-laki biasa. Ia tinggal bersama istri dan anaknya yang berusia 10 tahun di Langley, British Columbia, Kanada; ia terbiasa dengan kehidupan kota dan bekerja sebagai karyawan perusahaan lansekap, sampai ia mengetahui bahwa dirinya memiliki darah bangsawan. Ia adalah keturunan kepala suku di Ghana.

Dan oleh sebab itu, ia harus pulang ke tanah airnya untuk dinobatkan sebagai raja berikutnya.

Dalam sebuah artikel di National Post, pria berusia 32 tahun itu akan dinobatkan sebagai raja berikutnya suku Ghana. Syaratnya ia harus pulang untuk menjalankan yayasan amal internasional. Pamannya, kepala suku itu, meninggal 2013 lalu tanpa ahli waris.

Manu menerima panggilan telepon pada Juni lalu. Penelepon itu menyebutnya telah terpilih sebagai raja berikutnya. Tanpa berpikir panjang, ia menerima tawaran itu dan mulai mempersiapkan perjalanan kembali ke rumah asalnya.

“Dalam tradisi suku saya, garis warisan berasal dari ibu. Dan saya adalah keponakan tertua paman saya,” ujar Manu. “Jika Anda menyangkalnya, itu artinya warisan akan beralih ke suku atau keluarga lain, dan kami akan kehilangan gelar itu selama-lamanya.”

 

Muna segera menemui bosnya, Susan Watson, memberi tahu keberangkatannya. Bosnya senang mendengar kabar itu dan menyarankannya untuk merekam upacara pelantikannya supaya ia bisa melihatnya. Jawabannya justru mengejutkannya: Manu mengundangnya datang ke upacara pengangkatannya.

Watson mengaku tersentuh atas undangan itu. Ia kini mulai melakukan penelitian tentang budaya Ghana.

“Ia laki-laki yang baik, dan menyenangkan berbicara dengannya tentang budayanya, tentang tanah airnya,” ujar Watson. “Ia mengatakan kepada saya bahwa ia akan pulang untuk menjadi kepala suku, tapi ia berpikir bahwa itu akan terjadi tiga atau empat tahun lagi.”

Watson juga menawarkan bantuan untuk lembaga amal yang nantinya akan dikelola oleh Manu. Dalam beberapa bulan terakhirini, Watson telah mengumpulkan beberapa peralatan sekolah, pakaian, komputer, dan mesin jahit.