Beasiswa Ayam untuk Merapi

Agus Surono

Penulis

Beasiswa Ayam untuk Merapi

Donasi beasiswa untuk anak-anak umumnya berwujud uang. Lebih gampang mengelolanya. Begitu alasan yang mengemuka. Namun ada pula yang memberikan dalam bentuk barang, seperti buku-buku penunjang atau alat pendukung belajar. Nah, Tlatah Bocah, sebuah komunitas pemberdayaan kesenian tradisional yang berkarya di wilayah Muntilan mencoba berbeda. Beasiswa yang diberikan bukan berwujud uang atau barang, tapi makhluk hidup. Tepatnya ayam kampung siap telur!

Mengapa dipilih ayam kampung?

Ayam sangat dekat dengan kehidupan dusun. Hampir setiap keluarga memilikinya. Disamping harganya murah, pemeliharaannya cukup praktis. Pada umumnya penduduk membiarkan ayam mencari makan sendiri. Sesekali mereka memberi makan sisa makanan atau meniran (butiran beras yang kecil-kecil). Meski dilepas, ayam tak kekurangan makan sebab alam pedesaan memberi banyak makanan untuk ayam. Cacing misalnya. Tinggal mengorek-orek tanah akan muncul cacing tanah.

Ayam itu akan diberikan ke anak-anak sekolah kelas 4 - 9. Satu anak satu ayam. Mereka harus memeliharanya. Hal ini akan memberi ajaran ke anak untuk bertanggung jawab, merawat hewan, dan menabung uang hasil penjualan telur.

Bagi yang tertarik dengan program ini, Anda tak perlu bersusah payah membeli ayam dan mengirimkan ke Muntilan sana. Cukup mengirimkan uang senilai Rp 150.000,- ke Tlatah Bocah, dan mereka akan mendistribusikan ke anak yang membutuhkan. Uang sejumlah itu akan diubah menjadi satu ayam plus biaya perawatan awal dan alat tulis. Kalau tidak ada Rp 150.000,-, tak menjadi masalah. Donasikan sejumlah uang dan nanti Tlatah Bocah akan menggabungkan dengan dana dari donatur lain sampai terkumpul sejumlah Rp 150.000,-

Dalam mencari penerima beasiswa, Tlatah Bocah memulai dari dusun yang memiliki sedikit anak usia sekolah, paling dekat dengan lereng G. Merapi, dan terpencil. Selain anak sekolah, kepala dusun juga diberi ayam. Cuma ayam jantan yang akan menjadi pejantan dari ayam-ayam kampung yang diterima anak sekolah tadi. Tentu saja kepala dusun memiliki tugas tambahan, yakni merawar ayam jantan tadi dan mengawasi perkembangan ayam-ayam hibah di dusunnya. Program ini dilakukan dengan sistem bergulir. Maksudnya anak yang sudah memperoleh ayam akan memberikan dua anak ayamnya untuk dipelihara anak lain di dusun lain.

Dalam waktu dua minggu sudah terkumpul donasi senilai Rp 22 juta lebih. Uang sejumlah itu kalau dikonversikan ke sistem tadi diperoleh 151 paket.

Anda tertarik? Silakan menghubungi alamat di bawah ini.

Sekretariat TLATAH BOCAHd/a Rumah PelangiJln. Talun Km 1 no. 57B PatosanMuntilan - Magelang 56412

Facebook: Tlatah BocahEmail: TlatahBocah@gmail.comTwitter: @tlatahbocahTelepon: 0818-0272-3030Kontak: Gunawan