Intisari-Online.com – Pada suatu ketika sebuah perusahaan raket di Eropa kekurangan kayu sebagai bahan baku. Untuk memenuhi kebutuhan kayu tersebut, pihak perusahaan mengadakan kontrak pembelian dan penebangan kayu di suatu negara bagian India.
Mendengar berita bahwa kayu hutan akan ditebang, banyak kelompok pecinta lingkungan hidup, aktivis pemuda, dan mahasiswa mengadakan protes agar penebangan hutan dibatalkan. Namun pihak pemerintah dan perusahaan asing tidak mundur sedikit pun. Para wakil rakyat pun tidak kalah gencar memprotes usaha penebangan hutan tersebut. Lagi-lagi, pihak pemerintah dan perusahaan asing tidak mundur sedikit pun.
Ibu-ibu rumah tangga yang biasa mencari kayu bakar ke hutan menjadi sangat gelisah. Ke mana lagi mereka akan mencari kayu bakar kalau hutan ditebang? Maka pada hari dan tanggal yang sudah ditetapkan sebagai awal penebangan hutan, ibu-ibu pergi ke hutan. Sesampainya di lokasi penebangan mereka memeluk batang-batang pohon yang akan ditebang. Jelas, para penebang kayu tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya urunglah rencana penebangan kayu tersebut.
Janggan menganggap remeh orang yang dianggap lemah. Yang dianggap lemah itu sering kali justru merupakan titik kekuatan. Tuhan pun kerap memilih yang lemah untuk menjadi alat-Nya.