Penulis
Intisari-Online.com – Di sebuah kota di daerah perbatasan, ada seorang lelaki tua yang sudah lima puluh tahun tinggal di rumah yang sama.
Pada suatu hari ia membuat semua orang terkejut karena ia berpindah ke rumah sebelah. Wartawan surat kabar setempat menemuinya dan bertanya mengapa ia pindah.
Ia menjawab dengan tersenyum puas, “Saya kira gipsi dalam diri saya yang melakukannya.”
Apakah pernah kamu dengar mengenai orang yang menemani Kristoforus Kolumbus dalam ekspedisinya ke Dunia Baru? Ia selalu cemas karena mungkin tidak dapat kembali pada waktunya untuk menggantikan pekerjaan penjahit yang sudah tua di desanya sehingga mungkin orang lain akan mengambil pekerjaan itu.
Agar berhasil dalam pencarian yang disebut hidup batin, orang harus memusatkan perhatian untuk memperoleh hal yang paling bernilai dalam hidup. Kebanyakan orang tergiur oleh hal-hal yang sepele seperti kekayaan, nama baik, kenikmatan, dan persahabatan manusiawi.
Ada orang yang begitu tergila-gila oleh kemasyhuran sampai siap untuk mati di tiang gantungan kalau dengan begitu namanya akan terpasang pada berita-berita utama. Apakah sungguh ada perbedaan antara dia dan kebanyakan usahawan dan orang-orang politik? Belum lagi di antara kita yang mengagungkan hal seperti itu lewat pendapat umum. (The Prayer of The Frog)