Rendah Hati dan Kesombongan

K. Tatik Wardayati

Penulis

Rendah Hati dan Kesombongan

Intisari-Online.com – Wartasuka sedang membuat cerita pendek untuk dikirimkan ke sebuah majalah. Pak Panurata kebetulan berkunjung ke rumahnya.

“Sedang membuat cerpen, ya?”

“Betul, Bapak ingin membantu mengoreksi naskah saya?”

“Wah, maafkan saya. Saya ini termasuk orang bodoh dalam soal menulis cerpen. Sejak menjadi juara menulis naskah drama radio, saya tidak lagi menulis cerpen. Talenta saya kini hanya sekadar menulis novel dan skenario film. Maaf, ya.”

Di balik ungkapan kerendahhatian kadang bertimbun kesombongan. (Merenung Sambil Tersenyum)