Menjadi Penerima Yang Baik

K. Tatik Wardayati

Penulis

Menjadi Penerima Yang Baik

Intisari-Online.com – Kalau ada orang yang memberi jam tangan kepada kita, tetapi kita tidak pernah memakainya, pemberian itu tidak benar-benar diterima. Kalau seseorang mengusulkan suatu pandangan kepada kita, tetapi kita tidak pernah menanggapinya, pandangan itu tidak benar-benar diterima. Kalau seseorang memperkenalkan kita kepada seorang kawan, tetapi kita mengacuhkan dia, kawan itu merasa tidak sepenuhnya diterima.

Menerima adalah suatu seni. Menerima berarti membiarkan orang lain menjadi bagian hidup kita. Menerima berarti berani menjadi tergantung pada orang lain. Tidak mudah untuk mengatakan kepada kawan kita, “Tanpa bantuanmu saya tidak dapat menjadi seperti sekarang ini.”

Kita membutuhkan kemerdekaan batin untuk berani mengucapkannya. Dengan demikian, kerelaan untuk menerima sepenuh hati menunjukkan sikap rendah hati dan cinta. Ada begitu banyak orang yang luka hati karena pemberian mereka tidak diterima dengan sepenuh hati. Marilah kita menjadi penerima yang baik. (Bread for the Journey)