Intisari-Online.com – Sekelompok katak sedang melakukan perjalanan melalui hutan. Salah satunya tiba-tiba jatuh ke dalam lubang yang dalam. Katak lainnya berkumpul di sekitar lubang, dan ketika mengetahui seberapa dalam lubang tersebut, mereka mengatakan bahwa ini adalah situasi yang sia-sia, ia tidak akan pernah bisa keluar.
Katak yang terjebak mengabaikan nasihat teman-temannya dan mencoba melompat keluar dari lubang. Tetapi katak lainnya terus berteriak ke dalam lubang, memberitahu teman mereka bahwa dia sama saja sudah mati.
Katak terus melompat setinggi yang dia bisa. Sedangkan semua katak lainnya mendorong dia untuk menyerah. Katak itu melompat lebih keras dan lebih tinggi, hingga akhirnya dapat melompat keluar dari lubang. “Terima kasih, teman,” kata katak itu kepada teman-temannya, “Saya tidak pernah berhasil keluar dari lubang jika bukan karena dukungan kalian.”
“Apakah kamu mendengar apa yang kami katakan kepadamu?” tanya salah satu temannya.
“Tidak. Aku benar-benar tidak bisa mendengar apa yang kalian katakan, pendengaran saya tidak begitu baik lagi. Tapi hanya melihat mimik di wajah kalian dan membayangkan apa yang kalian katakan kepada saya untuk terus mencoba itulah yang membuat saya terus berusaha.”
Ingat, ada kekuatan dalam kata-kata yang kita bicarakan. Kata yang mendorong seseorang untuk jatuh justru bisa jadi semacam kekuatan untuk membantunya melewati hari. Sebaliknya, kata negatif kepada seseorang yang sedang berjuang untuk mencapai tempat yang lebih tinggi justru bisa menjadi semacam hal yang membuat dia terpuruk dalam jurang keputusasaan. (Bits & Pieces)