Penulis
Intisari-Online.com – Jim berada di pusat kota dan memutuskan untuk berhenti ke tukang cukur untuk merapikan rambutnya. Saat dia duduk di kursi, televisi menayangkan iklan sebuah resor wisata populer. “Istri saya telah meminta saya untuk berlibur ke sana selama bertahun-tahun lalu,” kata Jim. “Kami akan ke sana suatu hari, kurasa.”
Tukang cukur itu bercerita kisah sedih tentang bagaimana ia dan istrinya telah menikah selama 50 tahun. Mereka bekerja keras, menabung uang, mengirimkan anak-anak mereka ke perguruan tinggi, dan sesekali liburan.
Satu hal yang istrinya inginkan lebih dari apa pun adalah dinner set baru untuk menggantikan yang telah mereka pergunakan sejak pertama kali menikah. Untuk beberapa alasan atau lainnya, ia menganggap ini pembelian yang cukup besar, sehingga ia percaya bahwa mereka masih bisa memakai dengan apa yang mereka miliki sekarang.
Suatu hari, istrinya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Tim medis akan menjalankan serangkaian tes pada istrinya dan menemukan beberapa masalah, tapi diperkirakan akan pulih. Ketika ia mendengar berita tersebut, ia meninggalkan rumah sakit, pergi ke toko, dan membeli dinner set yang selalu diinginkan istrinya.
Ia telah mengirimkannya ke rumah dan berencana membuat kejutan ketika ia membawa istrinya pulang ke rumah. Namun, istrinya akhirnya tak tertolong dan meninggal sebelum tukang cukur itu sampai ke rumah sakit.
Mereka memiliki sebuah kehidupan bersama yang indah, dan sekarang ia menemukan dirinya menyesali ia tidak bisa melakukan satu hal untuk istrinya. “Saya tidak ingin mengatakan ini untuk membuat Anda merasa tidak enak,” kata tukang cukur itu kepada Jim.
“Aku hanya ingin kau mengingat bahwa tidak ada jaminan dalam hidup ini. Jika Anda punya uang untuk membawa istri Anda dalam perjalanan itu, maka lakukanlah. Jangan percaya dengan ‘suatu hari nanti’. Sekarang adalah waktu yang tepat.” (Bits&Pieces)