Find Us On Social Media :

Mimpi Tidak Mengenal Umur

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 26 Agustus 2012 | 14:00 WIB

Mimpi Tidak Mengenal Umur

Intisari-Online.com – Ken Mink senang bermain basket. Dengan perhitungannya sendiri, ia memiliki beberapa keterampilan. Sebagai seorang mahasiswa perguruan tinggi, ia mencetak 21 poin dalam pertandingan pertamanya.

Di musim itu, seseorang menghias kantor pelatih basket tempatnya kuliah dengan krim cukur. Mink dituduh sebagai pelakunya. Meskipun ia selalu membantah soal keterlibatannya, ia diusir.

Ia bergabung dengan Angkatan Darat, dan kemudian menjadi editor dan wartawan. Sepanjang tahun ia bermain di liga dan beberapa turnamen. Lebih dari 50 tahun berlalu. Mink bergabung dengan jajaran para pensiunan, dan ia mulai mengeluh soal bagaimana ia terlalu dini dikeluarkan dari olahraga perguruan tingginya.

Suatu hari, setelah tembakan hoop nya di jalanan tetangganya, Mink menyadari bahwa ia memiliki sedikit pertandingan tersisa dalam dirinya. Lalu, pada usia 73 tahun, Mink mendaftar di Roane State Community College, dan bergabung dengan tim basket.

Rekan tim barunya yang menerima bola berhati-hati saat mengelilingi Mink. Akan tetapi ketika ditanya apakah dia bisa dunk, Mink selalu menjawab, “Ya! Dunkin Donut!”

Pada bulan November, Mink menjadi orang tertua yang pernah mencetak poin dalam pertandingan basket perguruan tinggi. Ia belum tahu apa rencananya untuk musim depan. Selama ia bisa keluar dari kesulitan, ia masih memenuhi syarat untuk bermain dua tahun lagi.

Terlepas dari semua itu, Ken Mink telah mengilhami orang-orang dari segala usia dengan kemampuannya untuk melunasi skor lamanya. (Bits & Pieces)