Find Us On Social Media :

Apa yang Kau Katakan, Akuilah

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 21 September 2012 | 10:00 WIB

Apa yang Kau Katakan, Akuilah

Intisari-Online.com – Penulis dan konsultan John Kador pernah duduk di dewan sebuah organisasi nirlaba yang mempekerjakan teman baiknya, Keith. Selama masa perencanaan strategis, dewan mengevaluasi kinerja staf yang dibayar dan relawan, termasuk Keith.

Setelah masa itu, Kador menyadari Keith tampak jauh. Mereka tidak lagi bertemu setiap minggu untuk makan siang. Keith berhenti menjadi anggota aktif dari organisasi, dan meskipun ia bersikeras tidak ada yang salah, Keith selalu dingin dan bersikap formal setiap kali ia berinteraksi dengan Kador.

Setelah banyak dorongan, Kador akhirnya membujuk Keith untuk bertemu dengannya untuk minum kopi. “Apakah saya telah melakukan sesuatu yang menyinggung perasaanmu?”  tanyanya.

“Apakah kau benar-benar mengatakan bahwa aku bukan ‘big picture guy’?” Keith menanggapi. Rasa sakit terdengar jelas dalam suaranya.  “Anda mungkin masuk di dewan, tetapi tidak lebih baik dari saya. Saya pikir kamu teman saya.”

Kador menyadari “rahasia” evaluasi telah dibocorkan oleh anggota dewan yang bergosip. Nama Keith memang muncul selama evaluasi anggota dewan. Tetapi Kador tidak berpikir Keith siap untuk bertanggung jawab pada waktu itu dan berkata seperti itu.

Sekarang Kador mendapati dirinya bertentangan dengan temannya karena kurangnya kebijaksanaan orang lain. Apakah dia bisa menyelamatkan persahatannya dengan Keith?

Kador meminta maaf kepada Keith atas situasi yang disebarkan, mengapa informasi itu bocor kepadanya. Ia tidak mencoba untuk membela kritiknya terhadap Keith, tapi ia juga tidak menjelaskan mengapa dia mengatakan hal tersebut.

Bahkan kita yang paling pribadi dan rahasia ketaatan dapat disebarkan di depan khalayak yang tidak diinginkan. Sangat penting untuk selalu mengatakan apa yang Anda maksud, maksud apa yang Anda katakan, dan bersedia bertanggung jawab untuk hal-hal yang Anda katakan. John Kador percaya bahwa setiap kata yang kita ucapkan adalah pilihan moral. Perlu diingat, apa yang Anda katakan adalah pikiran Anda. (Effective Apology)