Intisari-Online.com – Karena satu dan lain hal, sebutir telur burung rajawali akhirnya sampai ke pojok suatu gudang tempat seekor ayam sedang mengerami telur-telurnya. Pada waktunya telur burung rajawali itu menetas bersama telur-telur ayam.
Waktu berlalu, anak rajawali itu dengan sendirinya mulai mengalami kerinduan untuk terbang, dan berkata kepada ibunya, sang ayam, “Kapan saya boleh belajar terbang?”
Ayam betina yang malang itu menyadari bahwa ia tidak dapat terbang dan sama sekali tidak mempunyai gambaran mengenai yang dilakukan oleh burung-burung dalam melatih terbang anak-anak mereka. Namun, ia malu mengakui ketidakmampuannya, dan berkata, “Belum waktunya anakku. Saya akan mengajarimu kalau engkau sudah siap.”
Bulan demi bulan berlalu dan burung rajawali muda itu mulai curiga, ibunya tidak dapat terbang. Namun, ia tidak dapat merasa bebas dan terbang sendiri, karena kerinduannya yang besar untuk terbang sudah tercampur dengan rasa terima kasih terhadap burung yang telah menetaskannya. (The Prayer of The Frog)