Penulis
Intisari-Online.com - Cintai pasanganmu sebelum salah satu dari mereka pergi meninggalkanmu. Seperti kisah berikut ini.
Mawar merah adalah kecintaannya. Bukan sebuah kebetulan kalau namanya juga Mawar. Mawar Sekar Arum, begitu nama yang disembahkan kepada putri yang didamba orangtuanya. Setiap tahun suaminya selalu mengirimkan mawar-mawar merah di hari ulang tahun pernikahan mereka dan di hari Valentine. Seutas pita indah menyatukan mawar-mawar itu.
Mawar-mawar itu datang ketika suaminya sudah berangkat kerja. Bersama mawar-mawar itu, tertulis seuntai kalimat romantis. "Aku mencintaimu lebih lagi tahun ini, ... Kasihku selalu bertumbuh untukmu seturut waktu yang berlalu ..." Lalu Mawar memotong batang mawar-mawar itu dan menempatkan semuanya dalam satu vas bunga yang sangat indah. Dan meletakkan vas cantik itu disebelah potret suaminya tercinta. Kemudian dia akan betah duduk berjam-jam dikursi kesayangan suaminya sambil memandangi potret suaminya dan bunga-bunga mawar itu.
Sampai akhirnya sang suami meninggal. Mawar mencoba menata kembali hari-harinya tanpa ada sang suami di sisinya. Ia pun sudah mempersiapkan diri untuk tidak menerima lagi seikat mawar merah. Sampai suatu hari, saat Valentine pintu rumahnya diketuk. Seorang pengantar bunga mengirim seikat mawar dengan kartu tersertakan. "Be My Valentine like all the years before".
Mawar terkejut dan segera ia menelepon toko pengirim bunga itu. Ditanyakannya kenapa ada seseorang yang begitu kejam melakukan semua itu padanya, membuat dia teringat kepada suaminya. "Ini sangat menyakitkan," katanya terisak.
Lalu pemilik toko itu menjawabnya, "Saya tahu kalau suami Nyonya telah meninggal lebih dari setahun yang lalu. Saya tahu Anda akan menelepon dan ingin tahu mengapa semua ini terjadi Begini Nyonya, bunga yang Anda terima hari ini sudah dibayar di muka oleh suami Anda. Suami Anda selalu merencanakannya dulu dan rencana itu tidak akan berubah. Ada standing order di berkas saya, dan dia telah membayar semua. Maka Anda akan menerima bunga-bunga itu setiap tahun.
"Ada lagi yang harus Anda ketahui. Dia menulis surat spesial untuk Anda. Ia menulisnya bertahun-tahun yang lalu dan harus saya kirimkan kepada Anda satu tahun kemudian jika dia tidak muncul lagi di sini memesan bunga mawar untuk Anda. Lalu, tahun kemarin, saya tidak temukan dia di sini, maka surat itu harus saya kirimkan setahun lagi yaitu tahun ini. Surat yang ada bersama dengan bunga itu sekarang, bersama dengan Nyonya saat ini."
Mawar terdiam sesaat, untuk kemudian dia mengucapkan terima kasih dan menutup telepon. Segera ia menuju ke buket bunga mawar itu. Air matanya terus menetes. Dengan tangan gemetar diambilnya surat itu. Di dalam surat itu dilihatnya tulisan tangan suaminya.
Dear kekasihku, ... Aku tahu ini sudah setahun semenjak aku pergi. Aku harap tidak sulit bagimu untuk menghadapi semua ini. Kau tahu, semua cinta yang pernah kita jalani membuat segalanya indah bagiku, Kau adalah istri yang sempurna bagiku. Kau juga adalah seorang teman dan kekasihku yang memberikan semua kebutuhanku.
Aku tahu ini baru setahun, ... Tapi tolong jangan bersedih. Aku ingin kau selalu bahagia, walaupun saat kau hapus air matamu. Itulah mengapa mawar-mawar itu akan selalu dikirimkan kepadamu. Ketika kau terima mawar itu, ingatlah semua kebahagiaan kita, dan betapa kita begitu diberkati.
Aku selalu mengasihimu, dan aku tahu akan selalu mengasihimu Tapi, istriku, kau harus tetap berjalan. Kau punya kehidupan. Cobalah untuk mencari kebahagiaan untuk dirimu. Aku tahu tidak akan mudah tapi pasti ada jalan. Bunga mawar itu akan selalu datang setiap tahun, dan hanya akan berhenti ketika pintu rumahmu tidak ada yang menjawab dan pengantar bunga berhenti mengetuk pintu rumahmu. Namun dia akan datang lima kali hari itu, takut kalau engkau sedang pergi. Akan tetapi jika pada kedatangannya yang terakhir dia tetap tidak menemukanmu Dia akan meletakkan bunga itu ke tempat yang kusuruh, meletakkan bunga-bunga mawar itu ditempat kita berdua bersama lagi untuk selamanya.