Satu Waktu dalam Kesendirian

erniwati

Penulis

Satu Waktu dalam Kesendirian

Intisari-Online.com - Mungkin sebagian dari kita pernah merasa begitu nelangsa meskipun berada di tengah keramaian. Atau merasa sedih tanpa sebab yang jelas. Bahkan merasa berjalan sendiri dan bergulat dalam dunia kita sendiri meskipun begitu banyak orang yang menyayangi kita.

Entah kita sadari atau tidak, tetapi Tuhan tidak menciptakan kita tanpa diberikan satu waktu yang akan membuat kita merenung dan meresapi kembali segala peristiwa yang telah terjadi. Waktu yang diciptakan memang hanya untuk sekedar mengingat siapa diri kita, menyadari jati diri kita, maupun hanya untuk introspeksi diri.

Setiap hari kita bergulat dengan rutinitas yang hampir tak pernah putus, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Kita merencanakan kegiatan kita hari ini, besok, lusa dan bahkan bulan depan, tahun depan dan seterusnya. Coba bayangkan seandainya hal itu berjalan terus menerus tanpa ada jeda saat pikiran kita tak pernah diberi kesempatan untuk beristirahat.

Itulah suatu anugerah yang Tuhan berikan tanpa kita sadari. Suatu saat ketika tiba-tiba kita merasa begitu sendiri, kesepian, nelangsa, dan sedih sendiri. mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, "Ada apa denganku?" Itu wajar. Mungkin inilah saatnya kita mengosongkan sejenak hati dan pikiran dari rutinitas yang begitu padat akan rencana dan angan-angan.

Ya, itulah saatnya kita harus merenung apa saja yang telah terjadi dalam hidup kita. Merenungi bahwa ada Tuhan yang mengatur semuanya itu. Ada Tuhan yang memberikan segala kebutuhan kita tanpa kita sadari. Meskipun terkadang kita lebih terfokus kepada keinginan daripada kebutuhan.

Mungkin tidak semua manusia mengalaminya, tapi saya yakin sebagian besar manusia pernah mengalaminya. Jadi, janganlah sia-siakan waktu sunyi untuk meluapkan segala emosi jiwa. Sebuah waktu yang dapat mengingat kembali siapa diri kita. Betapa sempurnanya Tuhan menghiasi kehidupan kita. Syukuri ketika kita menangis dan tertawa.