Mendaki Bersama Menuju Puncak

K. Tatik Wardayati

Penulis

Mendaki Bersama Menuju Puncak

Intisari-Onlie.com – Semua dari kita pernah mendaki ‘bukit’ kita, yaitu kendala, tantangan, dan ketakutan kita – apa pun yang menghalangi kita. Di awal tahun tim basket pria Wisconsin benar-benar mendaki bukit.

Pelatih Bo Ryan mengenalkan timnya ke sebuah bukit di dekat taman. Bukit itu cukup tinggi dan cukup curam, menyenangkan bagi anak-anak bermain dengan kereta luncurnya meluncur dengan cepat dan panjang. Juga cukup tinggi untuk didaki. Ryan menunjuk ke atas, dan timnya berlari ke bukit enam kali. Seorang pemuda berbaring terengah-engah, Ryan mengatakan, “Kita akan melakukannya sampai tanggal 22.” Dia gila, mereka pikir. Namun dalam sebulan, mereka bisa melakukannya, dan saat melakukannya, kepercayaan mereka makin kuat satu sama lain juga kepada pelatih mereka.

Kepercayaan ini terbayar. Sebagai pemula, Wisconsin tidak diharapkan memenangkan banyak pertandingan. Akan tetapi berkat keterampilan dan latihan bersama, mereka meraih kesempatan masuk dalam sepuluh besar. Saat musim pertandingan babak kedua melawan Minnesota, saingan tangguh di posisi teratas. Sempat kalah 13 angka pada 13 menit permainan pertama. Tampak suram. Namun seorang pemain ingat, “Saya punya perasaan kita akan bekerja sama.” Mereka melakukannya – dan menang.

Kemenangan ini berkat pendakian bersama menuju puncak kemenangan. Tim ini tidak pernah lupa pada bukit. Seorang pemain ingat, “Setiap kali kami menemui kesulitan, kami selalu berpikir kami akan mencapainya bersama-sama.”

Pelatih Ryan mereview, “Hal apa yang penting mengenai ini? Bagaima para pemain merasakan diri mereka sendiri.” Dan perasaan itu dimulai dengan berlari mendaki ke atas bukit. (*)