Tidak Ada Kata Terlambat

K. Tatik Wardayati

Penulis

Tidak Ada Kata Terlambat

Intisari-Online.com – Keinginan, waktu, kecelakaan – dan keberuntungan – kadang memungkinkan kita menjadi “terlambat berkembang” untuk melakukan pekerjaan yang kita cintai. Namun, kita semua memang butuh sedikit bantuan. Margaret Fogarty Rudkin (1897 – 1967), digerakkan oleh keputusaasannya, serta didorong oleh suaminya, Brendan Gill (dalam buku Late Bloomers) menceritakan seperti ini.

Di pertengahan tahun, ia menerima dua masalah dalam kehidupannya: sumber keuangan suaminya yang terimbas depresi, serta kesehatan anak bungsu dari tiga putranya yang terancam alergi yang membuat mustahil baginya untuk makan. Makanan yang tak boleh dimakan antara lain roti yang diproduksi secara komersial.

Ia pun mulai membuat roti sendiri bermodalkan ingatan bagaimana neneknya membuat kue. Mungkin saja roti itu akan meningkatkan kesehatan anaknya. Roti yang lezat dan sehat itu ia tawarkan juga kepada tetangganya. Akhirnya ia menyewa pembantu dan mulai menjual roti dengan merk Pepperidge Farm.

Suaminya membawa roti tersebut ke New York City dan menawarkan untuk menjual ke toko ternama. Akhirnya, roti tersebut terjual secara luas. Pada akhirnya keluarga itu pun mendapatkan keuntungan. (*)