Penulis
Intisari-Online.com - Terkadang kita ragu untuk menolong seseorang yang bermasalah di jalanan dengan berbagai alasan. Akan tetapi, jika kita berniat menolongnya dan mengabaikan segala kemungkinan, apa yang kita lakukan akan berbuah di kelak kemudian hari. Bisa ke kita, atau keturunan kita. Cerita nyata berikut ini membuktikan hal itu.
Suatu hari di tahun 1952, seorang penerbang angkatan laut, William Riordan, mengemudikan mobil dari tempat ia bertugas di pangkalan udara angkatan laut menuju ke rumahnya. Dilihatnya kendaraan-kendaraan di depannya mengurangi kecepatan. Ketika ia mendekat, ternyata kendaraan-kendaraan itu menghindari sesuatu yang terletak di dekat trotoar sempit. Ketika Riordan tiba di tempat itu, dilihatnya seorang pria tiarap di tanah.
Pengendara-pengendara lain menekan klakson keras-keras karena kesal jalan macet akibat Riordan memperlambat kendaraannya lalu berhenti di tepi jalan untuk memeriksa orang yang dianggap oleh pengendara lain sebagai "pemabuk tidur". Riordan melihat bahwa kulit kepala orang itu cedera dan lukanya besar, tetapi tidak kelihatan dari jalan. Setelah memberi pertolongan pertama, penerbang itu memanggil ambulans. Setelah ambulans membawa orang tersebut, Riordan pulang dan melupakan peristiwa itu.
Beberapa bulan kemudian, pilot Riordan menerbangkan pesawat di daerah yang sama, dalam badai salju yang tidak memungkinkan orang melihat apa-apa. Pipa-pipa untuk memasukkan udara pada tiga mesin pesawat tersumbat salju, sehingga mesin mati. Pesawat itu jatuh di hutan dekat pangkalan udara.
Ketika ambulans angkatan laut tiba di tempat kejadian, mereka menemukan sang penerbang tergantung-gantung pada pahanya, yang tersangkut pada sepotong baja bergerigi. Tepi baja yang tajam mengiris daging pahanya sampai tulang. Namun ada seorang pria berdiri di bawah sang pilot, memegangi pilot itu supaya pahanya tidak putus karena tekanan badannya. Kata pria itu, ia sudah memegangi pilot itu kira-kira sejam.
Sesudah regu penolong membebaskan pilot dari reruntuhan pesawat, pilot itu sadar sebentar dan menemukan bahwa pria yang menyelamatkan pahanya itu adalah orang yang pernah ditolongnya di tepi jalan. (136 Incredible Coincidences)