Tolong Jangan Dibangunkan

K. Tatik Wardayati

Penulis

Tolong Jangan Dibangunkan

Intisari-Online.com – Seorang pria sedang memberikan kesaksiannya di salah satu tempat terbuka di persimpangan jalan. Saat ia bersaksi, seseorang mengejeknya dalam kerumunan dan berteriak, “Kenapa kau tidak tutup mulut saja dan duduk? Kau hanya bermimpi.”

Segera saja si tukang ejek itu merasa ada yang menarik mantelnya. Ia melihat ke bawah, wajah bingung seorang gadis kecil, yang berkata, “Pak, bisa saya bicara dengan Anda?”

Gadis kecil mengatakan seperti ini, “Orang yang sedang berbicara di sana adalah ayahku. Ayahku dulu seorang pemabuk. Ia menghabiskan semua uangnya untuk membeli wiski. Ibuku sangat sedih dan menangis hampir sepanjang waktu. Kadang-kadang ketika ayahku pulang, ia memukul ibuku. Aku tidak punya sepatu atau pakaian bagus untuk dipakai ke sekolah. Tapi sekarang, lihatlah sepatu saya. Dan lihat gaun cantik ini? Ayahku membeli ini untukku.”

Sebelum si tukang ejek itu mengucapkan sesuatu, gadis kecil itu meneruskan, “Lihat ibu saya di sana? Ia dengan senyum cerah di wajahnya. Ia senang sekarang. Bahkan ia bernyanyi ketika sedang menyetrika.”

Kemudian, gadis kecil itu mengakhiri bicaranya dengan permohonan yang sederhana, “Pak, kalau Ayah saya sedang bermimpi, tolong jangan bangunkan dia.”

Biarkan orang mencari penghidupan dengan caranya sendiri, yang tentu saja halal.