Mendengar dalam Keheningan

K. Tatik Wardayati

Penulis

Mendengar dalam Keheningan

Intisari-Online.com – Suatu kali ada seorang petani yang kehilangan jam tangannya di gudang. Jam tangan itu bukanlah jam tangan biasa, karena memiliki nilai sentimental baginya. Setelah mencari di antara tumpukan jerami, ia menyerah dan meminta bantuan sekelompok anak-anak yang bermain di luar gudang.

Ia berjanji kepada mereka, siapa yang menemukan jam tangan itu akan diberi hadiah.

Mendengar ini, anak-anak bergegas masuk ke gudang, mencari di seluruh gudang dan tumpukan jerami tapi tidak berhasil menemukan jam tangan itu. Ketika petani itu sudah menyerah mencari jam tangannya, seorang anak kecil mendekatinya dan meminta untuk diberi kesempatan.

Petani itu menatapnya dan berpikir, “Mengapa tidak? Setelah semuanya, anak ini terlihat cukup tulus.”

Petani itu pun menyuruh anak kecil itu masuk ke gudang. Setelah beberapa saat anak kecil itu keluar dengan jam di tangannya! Petani itu bahagia sekali dan terkejut, ia pun meminta anak itu menceritakan bagaimana ia berhasil menemukannya sementara yang lain tidak berhasil.

Anak itu menjawab, “Saya tidak melakukan apa pun kecuali duduk di tanah dan mendengarkan. Dalam keheningan, aku mendengar detak jam dan lalu mencarinya ke arah detak itu.”

Sebuah pikiran yang damai dapat berpikir lebih baik daripada pikiran yang bekerja. Biarkan beberapa menit keheningan pikiran kita setiap hari, dan lihat, bagaimana ketajaman itu membantu kita untuk mengatur hidup kita dengan cara yang kita harapkan. (*)