Find Us On Social Media :

Orangtua Jangan Terlalu Memaksa karena Setiap Anak Terlahir Spesial dan Berharga!

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 27 Februari 2017 | 07:00 WIB

Setiap Anak Terlahir Spesial!

Intisari-Online.com - Seperti halnya para guru di sekolah, pasangan suami-istri Awasthi tak kunjung sadar akan keistimewaan Ishaan. Si ayah bahkan lebih tragis lagi dengan menganggap bahwa anaknya tersebut, yang lebih suka melukis dan berimajinasi, adalah bocah yang bebal dan malas belajar. Selain nilai raportnya yang selalu merah, Ishaan memang selalu bertingkah di luar kebiasan murid lainnya. Tentu saja, itu semua membuat ayah dan guru-gurunya jengkel.

Karena tidak tahan dengan kelakuan Ishaan, maka sang ayah memutuskan untuk memindahkannnya ke sekolah bersistem asrama. Harapannya, dengan disiplin yang ketat, Ishaan dapat berubah menjadi “lebih baik”. Tapi perkiraan sang ayah sama sekali meleset, Ishaan justru menjadi anak yang pemurung dan tak mau bicara. Jangankan belajar, telpon dari ibunya pun tak pernah dia jawab.

Sampai suatu ketika, datang guru baru yang diperbantukan di sekolah asrama tersebut. Di hari pertamanya mengajar, si guru baru tersebut menemukan sebuah keganjilan di kelas; seorang anak yang terlihat “tak bahagia” di ruangan yang sangat ramai. Tak mau tinggal diam, si guru mencari tahu apa gerangan yang terjadi dengan muridnya.

Setelah ditelusuri, si guru akhirnya paham dengan masalah yang menimpa muridnya itu. Ishaan, nama si murid pemurung itu, sedari kecil ternyata mengidap disleksia, yaitu gangguan pada penglihatan dan pendengaran yang disebabkan oleh kelainan saraf pada otak sehingga anak mengalami kesulitan membaca. Dan itu yang tidak disadari oleh ayah dan juga guru-gurunya sebelumnya.

Tugas si guru baru ini selanjutnya adalah meyakinkan para guru lain, dan terutama ayahnya, ikhwal gangguan yang ada di saraf Ishaan. Selain itu, si guru baru juga menegaskan bahwa ada bakat lain yang dimiliki si anak. Keyakinan itu dia temukan setelah melihat lukisan dan coretan-coretan di dinding kamar dan buku catatan Ishaan.

Kisah di atas memang bukan nyata, melainkan penggalan cerita sebuah film India berjudul Taare Zameen Par, garapan aktor kenamaan India, Amir Khan yang rilis di tahun 2007 lalu. Lepas dari ceritanya yang fiktif belaka, film itu mencoba mengajak kita lebih peduli terhadap penderita disleksia. Lebih dari itu,cerita tersebut juga menegaskan kepada kita, bahwa setiap anak yang lahir ke dunia itu beriringan dengan keistimewaannya masing-masing!