Find Us On Social Media :

Biskuit Hangus Pun Enak ...

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 4 Juni 2013 | 11:00 WIB

Biskuit Hangus Pun Enak ...

Intisari-Online.com – Kisah Stephen berikut ini bisa menjadi pelajaran bagaimana kita berupaya untuk menerima kesalahan pasangan kita masing-masing dan menyenangkan pasangan.

Ketika saya masih kecil, ibu suka membuat menu sarapan untuk makan malam, hingga sekarang. Lalu saya ingat suatu malam ketika ia telah membuat menu sarapan setelah hari yang panjang.

Malam itu, ibu menempatkan sepiring telur, sosis, dan biskuit hangus di depan ayahku. Aku memperhatikan ayahku. Namun yang ayah lakukan adalah meraih biskuit, tersenyum pada ibu dan meminta saya menceritakan bagaimana pengalaman saya di sekolah hari itu. Saya tidak ingat apa yang saya katakan malam itu, tapi yang saya ingat saya melihat ayah menyemirkan mentega dan selai pada biskuit itu setiap kali akan menggigitnya.

Ketika aku bangkit dari meja makan, aku mendengar ibu meminta maaf kepada ayah atas biskuit hangus itu. Aku tidak akan pernah lupa apa yang dikatakan Ayah, “Sayang, aku menyukai biskuit hangusmu.”

Malam itu, ketika aku akan tidur dan mencium ayah, aku bertanya padanya apakah ia benar-benar menyukai biskuit hangus itu. Ayah memelukku dan berkata, “Ibu telah bekerja keras hari ini dan sebenarnya ia lelah. Selain itu, biskuit yang sedikit hangus tidak akan menyakiti siapa pun.”

Hidup ini penuh hal-hal yang tidak sempurna dan orang-orang yang tidak sempurna. Aku bukanlah pengurus rumah tangga terbaik atau pembuat masakan terbaik. Apa yang aku pelajari selama bertahun-tahun adalah belajar untuk menerima kesalahan satu sama lain. Memilih untuk memuji perbedaan satu sama lain adalah salah satu kunci paling penting untuk menciptakan, menumbuhkan, dan melanggengkan hubungan yang sehat. (*)