Penulis
Intisari-Online.com – Suatu hari Guru menjelaskan kepada para muridnya sebuah pelajaran tentang cara menjaga hati. Guru itu memegang jarum-jarum di tangan kirinya dan spons di tangan kanannya. Sambil menunjukkan kepada mereka ia berujar, “Anak-anakku lihat ini. Setiap kali kamu melukai hati seseorang, kata dan perbuatanmu itu bagai jarum ini masuk ke dalam hati. Tampaknya tidak merusak namun sangat menyakitkan.
“Selama engkau tidak mampu mengampuninya dan memaafkan orang lain, selama itu pula jarum itu tertinggal di sana. Dan andai engkau sudah mampu mengampuninya dan engkau sudah mengeluarkan jarum-jarum itu, perhatikanlah, engkau masih harus rela memberikan waktu untuk pemulihan atas kerusakan akibat jarum-jarum ini.”
Kelas itu tampak hening. Rupanya setiap murid mencerna sungguh kebenaran dari apa yang dikatakan gurunya. Guru itu melanjutkan, “Sekarang pulang dan lakukan itu dalam hidupmu.”
Memang, butuh waktu untuk pemulihan dan kesembuhan. Kita tidak bisa memaksakan hal itu dari satu pihak. Kemampuan dan kerelaan untuk memaafkan dan menerima kekurangan seseorang adalah obat dan cara terbaik untuk kesembuhannya.
Semoga kita diberi kemampuan untuk senantiasa menjaga keutuhan hati sesama dan terbiasa memaafkan kekeliruan dan kesalahan orang lain. (Pelangi Kehidupan)