Find Us On Social Media :

Cabut Kebiasaan Buruk Selagi Belum Kuat Berakar

By Agus Surono, Minggu, 30 Juni 2013 | 17:00 WIB

Cabut Kebiasaan Buruk Selagi Belum Kuat Berakar

Intisari-Online.com - Pada suatu hari, seorang tua yang bijaksana berjalan melalui hutan bersama seorang muda yang terkenal tidak bertanggung jawab dan kepala batu. Orang tua itu menghentikan langkahnya, lalu menunjuk sebuah pohon yang masih kecil.

"Cabutlah pohon itu," katanya. Segara pemuda itu membungkuk, dan hanya dengan dua jari saja pohon itu tercabut.

Setelah berjalan lebih jauh lagi, orang tua itu berhenti di depan sebuah pohon yang agak besar.

"Coba cabut pohon itu," katanya. Sekali lagi pemuda itu menuruti perintahnya. Namun kali ini dia menggunakan kedua tangannya dan dengan sekuat tenaga untuk mencabut akar pohon itu.

Mereka kembali berjalan dan berhenti di depan sebuah pohon yang sangat besar.

"Sekarang, cabutlah pohon ini!" perintahnya lagi.

"Wah, itu tidak mungkin!" protes pemuda itu. "Aku tidak dapat mencabut pohon sebesar ini. Untuk memindahkannya diperlukan sebuah buldoser."

"Engkau benar sekali," jawab orang tua itu.

"Kebiasaan, entah baik ataupun buruk, sama seperti pohon-pohon itu. Kebiasaan yang belum berakar dalam seperti pohon yang masih sangat kecil, dapat dicabut dengan sangat mudah. Kebiasaan yang akarnya mulai mendalam seperti pohon yang sudah agak besar; untuk mencabutnya diperlukan usaha dan tenaga yang kuat. Kebiasaan yang sudah sangat lama telah berakar sangat dalam, sehingga orang itu sendiri tidak bisa lagi mencabutnya. Jagalah dirimu agar kebiasaan yang sedang engkau tanamkan adalah kebiasaan-kebiasaan baik."

Coba ambil waktu dan selidiki hati kita. Adakah kebiasaan buruk yang masih sangat kecil tertanam di hati kita? Adakah ‘pohon’ buruk yang sudah agak besar? Yang lebih penting, adakah ‘pohon’ besar yang sudah tertanam begitu lama? Jika ada, carilah penyelesaian masalah atas kebiasaan buruk kita. Tanya orang lain yang menurut kita bisa dipercaya dan mampu menyelesaikan masalah. 

Tidak hanya itu, berdoa kepada Tuhan merupakan obat bagi penyelesaian masalah kita. Ubah sedikit demi sedikit perilaku yang buruk menjadi baik. Walau sesekali gagal, terus ulangi. Dengan sikap ingin berubah yang total, kita bisa membuang ‘akar’ jelek tersebut. (BMSPS)