Berpikir “Out of The Box”

K. Tatik Wardayati

Penulis

Berpikir ?Out of The Box?

Intisari-Online.com – Kisah ini terjadi ratusan tahun lalu di sebuah kota kecil Italia. Seorang saudagar mengalami nasib sial karena sejumlah besar uang diberikan kepada lintah darat. Para rentenir, yang tua dan jelek, menyukai putri saudagar itu sehingga ia menawarnya. Ia mengatakan akan melupakan utang saudagar itu jika ia bisa menikahi putrinya. Saudagar dan putrinya terkejut dengan penawaran mengerikan dari rentenir itu.

Rentenir mengatakan kepada mereka bahwa ia akan menempatkan kerikil hitam dan kerikil putih ke dalam kantong kosong. Gadis itu kemudian harus memilih satu kerikil dari dalam kantong. Jika ia memilih kerikil hitam, ia harus menjadi istri rentenir itu dan hutang ayahnya akan dihapuskan. Jika ia memilih kerikil putih, ia tidak perlu menikah dengannya dan hutang ayahnya masih akan dihapuskan. Tetapi jika ia menolak untuk mengambil kerikil, ayahnya akan dilemparkan ke dalam penjara.

Mereka berdiri di jalan di sebuah taman dengan kerikil bertebaran. Ketika mereka berbicara, rentenir itu membungkuk untuk mengambil dua kerikil. Saat ia mengambilnya, gadis bermata tajam itu melihat bahwa rentenir telah mengambil dua kerikil hitam dan memasukkannya ke dalam kantong. Ia kemudian meminta gadis itu untuk memilih kerikil dari dalam kantong.

Apa yang akan Anda lakukan jika menjadi gadis itu? Jika Anda harus menasihati gadis itu, apa yang akan Anda nasihatkan? Analisis yang cermat akan menghasilkan tiga kemungkinan: gadis itu harus menolak mengambil kerikil, gadis itu akan menunjukkan bahwa ada dua kerikil hitam dalam kantong dan memberitahu bahwa rentenir itu penipu, serta gadis itu memilih kerikil hitam dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan ayahnya dari hutang dan penjara.

Gadis itu menaruh tangannya ke dalam kantong dan menarik keluar sebuah kerikil. Tanpa melihat kerikil itu, ia meraba-raba dan membiarkannya jatuh ke jalan berkerikil. Segera saja kerikil itu berbaur dengan kerikil lainnya.

“Oh, betapa cerobohnya aku,” katanya. “Tapi sudahlah. Jika Anda melihat ke dalam kantong kerikil apa yang tersisa, maka Anda akan tahu kerikil mana yang sudah saya pilih.” Karena kerikil yang tersisa adalah hitam, maka diasumsikan bahwa gadis itu telah memilih kerikil putih. Dan karena rentenir itu tidak berani mengakui ketidakjujurannya, gadis itu mengubah situasi yang tidak mungkin menjadi menguntungkan baginya.

Sebagian besar masalah yang kompleks mempunyai solusi, terkadang kita harus berpikir tentang itu dengan cara yang berbeda. Sudahkah Anda melakukan hal yang demikian? (*)