Find Us On Social Media :

Doa Tanpa Arti

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 26 Juli 2013 | 12:00 WIB

Doa Tanpa Arti

Intisari-Online.com – Pada suatu malam yang sangat dingin, seorang pemuda duduk di dekat perapian di rumahnya untuk menghangatkan badan. Saat pandangannya menatap jendela rumahnya, dilihatnya seorang kakek sedang berjalan di tengah salju yang putih.

Sang Pemuda kemudian berpikir, “Ah malangnya kakek itu, dia harus berjalan di tengah badai salju seperti ini. Baiklah aku akan mendoakan dia saja agar dapat tempat berteduh”. Pemuda itu lalu berdoa kepada Tuhan, “Tuhan bantulah agar orang tua di depan rumahku ini mendapatkan tempat untuk berteduh. Kasihan Tuhan dia kedinginan”

Ketika si pemuda mengakhiri doanya dilihatnya sang kakek berjalan mendekati rumahnya dan dia pun sempat mendengar suara rintihan sang kakek yang kedinginan ketika sang kakek bersandar di dekat jendela rumahnya. Mendengar itu sang pemuda berdoa lagi kepada Tuhan, “Tuhan lihatlah sang kakek di luar rumah itu. Kasihan sekali dia Tuhan, biarlah engkau membantunya agar dia tidak kedinginan lagi, bantulah agar dia mendapatkan tempat berteduh yang hangat”

Setelah itu si pemuda pun tidur lelap.

Keesokan harinya si pemuda terbangun karena suara gaduh masyarakat sekitarnya. Dia pun keluar rumah dan menemukan sang kakek telah meninggal bersandar di dekat jendela rumahnya.

Si pemuda kemudian berdoa lagi kepada Tuhan, “Tuhan mengapa engkau membiarkan kakek itu meninggal kedinginan padahal aku sudah mendoakannya agar dia selamat”

Tuhan pun menjawab si pemuda itu, “Aku mendengar doamu hai pemuda, Aku sudah membimbing kakek itu agar mendekati rumahmu, akan tetapi engkau tak menghiraukannya bahkan ketika kakek itu merintih di depan jendela rumahmu!”

Bukankah lebih baik bila pemuda itu kemudian membuka pintu dan mempersilakan kakek itu masuk ke rumahnya untuk berteduh? Daripada ia berdoa panjang-panjang untuk keselamatan kakek itu tetapi tidak bertindak apa pun. (*)