Biskuit dan Minuman Kaleng

K. Tatik Wardayati

Penulis

Biskuit dan Minuman Kaleng

Intisari-Online.com – Seorang anak kecil ingin bertemu Tuhan. Ia tahu, ia memerlukan perjalanan panjang untuk bisa sampai ke rumah Tuhan, jadi ia mengemas tasnya dengan beberapa biskuit dan enam kaleng minuman soda. Ia pun memulai perjalanannya.

Sekitar tiga blok dari rumahnya, ia bertemu seorang pria tua. Pria itu duduk di taman dengan beberapa ekor merpati yang menemaninya. Anak itu duduk di sampingnya dan membuka tasnya. Ia hendak mengambil minumannya ketika ia menyadari bahwa pria tua itu tampak lapar, sehingga ia menawarkan biskuitnya.

Pria itu bersyukur, menerimanya dan tersenyum pada anak laki-laki itu. Senyumnya begitu menyenangkan, apalagi ketika anak itu menawarkan minuman kalengnya.

Sekali lagi, pria tua itu tersenyum. Anak kecil itu senang. Mereka duduk di sana, makan bersama dan tersenyum, tetapi mereka tidak saling berbicara, hanya saling tersenyum.

Saat hari mulai gelap, anak itu menyadari betapa lelah dirinya dan ia bangkit untuk pergi. Tapi sebelum ia pergi lebih dari beberapa langkah, ia berbalik, berlari mendapati orang tua itu, memeluknya. Pria itu tersenyum kembali.

Ketika anak itu membuka pintu rumahnya, ibunya terkejut melihat wajah sukacita anaknya. Ia bertanya, “Apa yang kau lakukan hari ini sehingga terlihat begitu bahagia?”

Anak itu menjawab, “Aku tadi makan biskuit dengan Tuhan.” Sebelum ibunya merespon, ia menambahkan, “Ibu tahu? Tuhan punya senyum yang paling indah yang pernah saya lihat!”

Sementara, pria tua itu juga berseri-seri dengan wajah sukacita, kembali ke rumahnya. Anaknya terpesona melihat kedamaian di wajahnya, dan ia bertanya, “Ayah, apa yang kau lakukan hari ini yang membuatmu begitu bahagia?”

Pria tua itu menjawab, “Saya makan biskuit di taman dengan Tuhan.” Dan, sebelum anaknya merespon, ia menambahkan, ”Kau tahu, ia jauh lebih muda dari yang saya kira.”