Penulis
Intisari-Online.com – Tuhan selalu menjawab doa umatnya. Diana, seorang mahasiswa, pulang berlibur ke rumahnya. Ia pergi mengunjungi temannya malam itu dan waktu berlalu dengan cepat karena mereka saling berbagi cerita.
Akhirnya ia harus berjalan sendirian kembali ke rumahnya. Ia tidak takut, karena ia sudah merasa menjadi bagian dari kota kecil itu. Lagipula ia tinggal hanya beberapa blok jauhnya dari temannya.
Saat ia berjalan di sepanjang pohon beringin yang tinggi, Diana menyebut “Allah” untuk menjaga keamanan dirinya dari bahaya. Ketika ia sampai di ujung gang, yang merupakan jalan pintas ke rumahnya, ia melihat seorang pria berdiri seolah-olah sedang menunggunya dengan gelagat mencurigakan. Ia gelisah dan mulai berdoa, meminta perlindungan Allah. Seketika perasaannya menjadi nyaman. Ketenangan dan keamanan membungkus tubuhnya. Ia merasa seolah-olah seseorang sedang berjalan dengannya.
Ketika sampai di ujung gang, ia berjalan melewati pria itu dan tiba di rumah dengan selamat.
Hari berikutnya, ia membaca di surat kabar bahwa seorang gadis muda telah diperkosa di gang yang sama, hanya dua puluh menit setelah ia melewati gang itu. Merasa kewalahan karena memilikirkan tragedi ini dan fakta bahwa itu bisa saja terjadi pada dirinya, ia mulai menangis.
Berterima kasih kepada Tuhan untuk keselamatan dirinya dan bermaksud membantu gadis muda itu, ia memutuskan untuk pergi ke kantor polisi. Ia merasa bisa mengenali orang itu, jadi ia mengatakan kepada polisi bagaimana kisahnya. Polisi bertanya kepadanya apakah ia bersedia untuk melihat barisan pemuda untuk bisa mengidentifikasinya. Ia setuju dan segera menunjuk pria yang dilihatnya di gang malam sebelumnya. Ketika orang itu akhirnya telah diidentifikasi, ia langsung menangis dan mengaku.
Polisi berterima kasih kepada Diana untuk keberaniannya dan bertanya apakah ada sesuatu yang bisa mereka lakukan untuknya. Diana meminta agar mereka menanyakan satu pertanyaan kepada pria itu. Ia ingin tahu mengapa pria itu tidak menyerangnya. Ketika polisi bertanya kepada pria itu, ia menjawab, “Karena ia tidak sendirian. Ia bersama dua pria tinggi besar berjalan di kedua sisinya.”
Ya, jangan pernah meremehkan kekuatan doa.