Facebook Tutup 583 Juta Akun Palsu yang Unggah Konten Berbahaya dan Berbau Seksual

Mentari DP

Penulis

Berarti hampir 3 sampai 4 persen dari lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan Facebook adalah akun palsu.

Intisari-Online.com – Ada kabar baik bagi Anda pengguna Facebook.

Dilansir dari independent.co.uk, Facebook dilaporkan menutup 583 juta akun palsu pada kuartal pertama tahun 2018 ini.

Berarti hampir 3 sampai 4 persen dari lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanannya adalah akun palsu.

Salah satu raksasa media sosial itu mengungkapkan alasan penutupan masal jutaan akun tersebut dikarenakan mereka mengunggah konten berbahaya dan membagikannya ke pengguna lain.

Penutupan jutaan akun palsu itu juga merupakan hasil dari kritikan para pengguna.

Baca juga:Twitter Desak 330 Juta Penggunanya Untuk Ubah Password Akun Mereka, Kira-kira Ada Apa Ya?

Di mana sebelumnya para pengguna mengklaim Facebook telah disalahgunakan sebagai platform yang mengubah jalannya pemilihan presiden atau jalan politik dan memungkinkan perilaku kriminal melakukan aksinya.

Menanggapi hal ini, Facebook pun bergerak cepat untuk menyakinkan penggunannya bahwa platform mereka aman.

Jadi, media sosial milik Mark Zuckerberg ini telah menghapus 837 juta keping konten spam antara Januari dan Maret tahun ini.

Lalu setelah proses penghapusan, mereka menutup sekitar 583 juta akun palsu, yang sebagian besar dinonaktifkan dalam beberapa menit setelah diaktifkan.

Wakil presiden Facebook dari manajemen produk, Guy Rosen, mengatakan mereka akan lebih banyak bekerja untuk mencegah penyalahgunaan.

“Entah itu, akun spam, pornografi, atau palsu, kami akan melawannya dengan teknologi canggih,” ucap Rosen.

“Itu sebabnya kami melakukan investasi besar pada lebih banyak orang dan teknologi yang lebih baik untuk membuat Facebook lebih aman bagi semua orang.”

Selain itu, Facebook juga memberikan laporan soal berapa banyak unggahan berbahaya yang ada di Facebook.

Dikatakan ada 21 juta unggahan yang berhubungan dengan aktivitas seksual, 96 persen di antaranya ditemukan dan ditandai oleh sistemnya sebelum dilaporkan.

Dalam hal konten kekerasan grafis, Facebook mengatakan lebih dari 3,4 juta pos dihapus atau diberi label peringatan, 86 persen di antaranya terlihat oleh alat pendeteksi.

Baca juga:Tak Disangka, 7 Orang Ini Dipecat Karena Unggahan dalam Facebook-nya

Artikel Terkait