Perangkap Itu Bernama "Menyerah"

K. Tatik Wardayati

Penulis

Perangkap Itu Bernama

Intisari-Online.com – Suatu hari seorang wanita muda sedang mengemudi bersama dengan ayahnya. Tiba-tiba badai datang, wanita itu panik dan bertanya kepada ayahnya, “Apa yang harus saya lakukan?”

Ayahnya mengatakan, “Tetaplah mengemudi.”

Mobil mulai menepi ke samping, badai yang terjadi semakin parah. “Apa yang harus saya lakukan,” wanita muda itu bertanya lagi kepada ayahnya.

“Tetaplah mengemudi,” jawab sang ayah.

Beberapa meter ke depan, wanita muda itu melihat belasan mobil juga menepi. Ia mengatakan kepada ayahnya, “Saya harus menepi, aku hampir tak bisa melihat ke depan. Ini mengerikan, dan semua orang menepi!”

Ayahnya mengatakan kepadanya, “Jangan menyerah, tetaplah mengemudi!”

Badai makin mengerikan, tapi wanita muda itu tak pernah berhenti mengemudi. Makin lama ia bisa melihat sedikit lebih jelas. Setelah beberapa kilometer ke depan, ia melihat tanah kering, dan matahari pun keluar dari tempat persembunyiannya.

Ayahnya berkata, “Sekarang menepilah dan keluarlah.”

Wanita muda itu bertanya, “Kenapa sekarang?”

Ayahnya menjawab, “Lihatlah, ketika kau keluar, kau akan melihat semua orang menyerah dan masih terperangkap badai. Karena kau tidak menyerah, maka badai pun sekarang berlalu.”