Penulis
Intisari-Online.com – Seorang wanita didiagnosis menderita penyakit pada stadium akhir dan divonis waktu hidupnya tinggal tiga bulan. Ia meminta seorang pemuka agama datang ke rumahnya untuk mendiskusikan keinginan terakhirnya. Ia mengatakan keinginannya agar lagu dinyanyikan pada saat pemakamannya, ingin membaca kitab suci, dan ingin dikuburkan dengan berpakaian lengkap.
Lalu, ia berkata, “Satu hal lagi… saya ingin dikubur dengan garpu di tangan saya.”
Pemuka agama itu terkejut.
Wanita itu menjelaskan, “Selama bertahun-tahun, saya menghadiri kegiatan amal dan makan malam seadanya. Saya selalu ingat setiap kali piring hidangan utama sedang diangkat oleh pelayan, seseorang pasti mengatakan kepada semua orang, ‘pegang garpunya’. Itu adalah waktu favorit saya saat makan malam, karena saya tahu sesuatu yang lebih baik datang. Seperti kue cokelat atau pai apel dalam piring kecil. Sesuatu yang indah. Jadi, saya ingin orang melihat saya yang ada di dalam peti mati dengan garpu di tangan saya dan bertanya-tanya, ‘Ada apa dengan garpu?’ Lalu saya ingin Anda memberitahu mereka, ‘Pegang garpu, karena yang terbaik belum datang’.”
Mata pemuka agama itu mengalir air mata suka cita saat ia mendengar permintaan wanita itu. Ia menyadari bahwa wanita itu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang surga daripada dirinya dan tahu sesuatu yang lebih baik akan datang.