Korbankan Segalanya Untuk Terima Berlimpah

K. Tatik Wardayati

Penulis

Korbankan Segalanya Untuk Terima Berlimpah

Intisari-Online.com – Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi, tidak ada sedikit pun air yang keluar.

Lalu, ia melihat sebuah kendi kecil di sebelah pompa itu yang mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan: “Sahabat, percayalah, pompa ini harus dipancing dengan air dahulu. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi”. Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata benar kendi itu berisi penuh air.

Pria itu mulai berpikir, “Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bukankah lebih aman kalau saya minum airnya dulu daripada mati kehausan kalau ternyata pompanya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar ini?”

Untunglah suara hatinya mengatakan bahwa ia harus percaya pada nasihat yang tertera di kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga memompanya.

Benar! Air keluar dengan melimpah. Pria itu pun minum sepuasnya.

Setelah istirahat memulihkan tenaga, ia hendak meninggalkan tempat itu. Sebelumnya, ia mengisi kembali kendi itu sampai penuh, menutupkan gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah pesan pada kertas kumal tadi. “Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali secara melimpah. Percayalah! Tuhan begitu baik mengatur segalanya ini agar kita percaya. Dia selalu ada mendampingi kita.”