Gorengan Buntut Singkong

K. Tatik Wardayati

Penulis

Gorengan Buntut Singkong

Intisari-Online.com – Alkisah ada seorang penjual gorengan yang selalu menyisakan buntut singkong goreng yang tak terjual. Dia selalu memberikan sisa gorengan tersebut pada seorang bocah yang sering bermain di tempatnya mangkal. Tanpa terasa, sudah lebih dari 20 tahun tukang gorengan itu menjalani usahanya. Namun tidak ada perubahan yang berarti, usahanya tetap begitu-begitu saja.

Suatu hari, datang seorang pria mengendarai mobil mewah, lalu berhenti di depan gerobak gorengannya. Pria itu bertanya, "Ada gorengan buntut singkong, Pak?" Si tukang gorengan lantas menjawab, "Nggak ada, Mas." "Saya kangen sama buntut singkongnya, Pak. Dulu waktu kecil, ketika ayah saya baru meninggal, tidak ada yang membiayai hidup saya. Teman-teman saya mengejek saya karena tidak bisa beli jajanan. Tapi waktu itu, Bapak selalu memberi buntut singkong goreng kepada saya, setiap kali saya main di dekat gerobak bapak," ujar pria muda itu. Tukang gorengan terperangah. "Yang saya berikan dulu kan cuma buntut singkong.. Kenapa kamu masih ingat saya?" "Bapak tidak hanya sekadar memberi buntut singkong, tapi juga sudah memberikan kebahagiaan dan harapan buat saya. Saya mungkin tidak bisa membalas budi baik Bapak. Tapi, saya ingin memberangkatkan Bapak ke Tanah Suci. Semoga Bapak bahagia," lanjut pria itu. Tukang gorengan itu hampir tidak percaya. Hanya sebuah kebaikan atau sedekah kecil tapi mendatangkan berkah yang begitu besar.

Selalu bersyukur dan berbuat baik. Sekecil apa pun, asalkan dilakukan dengan ikhlas dan tulus, pasti akan membuahkan kebahagiaan dan berkah. (YDA)