Find Us On Social Media :

Engkaulah Hidupku

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 22 November 2013 | 22:00 WIB

Engkaulah Hidupku

Intisari-Online.com – Ada seorang anak yang dikirim oleh orangtuanya ke sekolah asrama. Sebelum dikirim ke tempat itu, ia adalah siswa cerdas di kelasnya. Ia selalu memenangkan setiap kompetisi yang diadakan sekolah. Ia selalu berada di rangking satu kelasnya.

Tapi anak itu berubah setelah meninggalkan rumah dan menjadi penghuni asrama. Nilai-nilainya mulai menurun. Ia tidak menyukai hidup dalam kelompok. Ia kesepian sepanjang waktu. Dan saat berada dalam kegelapan ia merasa seperti bunuh diri. Semua ini karena ia merasa tidak berharga dan tidak ada yang mencintainya.

Orangtuanya mulai mengkhawatirkan keadaan tersebut. Mereka tidak tahu apa yang salah dengan keadaan ini. Akhirnya sang ayah memutuskan untuk mengunjungi anaknya dan berbicara dengannya.

Mereka duduk di tepi danau dekat sekolah. Sang ayah mulai  bertanya santai tentang kelasnya, guru, dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya. Setelah beberapa waktu, sang ayah pun berkata, “Apakah kau tahu anakku, mengapa ayah berada di sini hari ini?

Anak itu menjawab, “Untuk memeriksa nilai-nilai saya?”

“Tidak, tidak,” jawab sang ayah, “Ayah di sini untuk memberitahumu bahwa engkau adalah orang yang paling penting bagi ayah. Ayah ingin melihatmu bahagia. Ayah tidak peduli tentang nilai. Ayah peduli padamu. Ayah peduli pada kebahagiaanmu. Dan kaulah hidupku.”

Kata-kata sang ayah membuat mata anak itu memerah menahan air mata. Ia memeluk ayahnya. Mereka tidak mengatakan apa-apa satu sama lain untuk waktu yang lama.

Kini, anak itu merasa memiliki semua yang ia inginkan. Ia tahu ada seseorang di bumi ini yang merawatnya. Ia sungguh berarti untuk seseorang. Dan kini anak itu sudah melanjutkan sekolahnya hingga jenjang perguruan tinggi dengan selalu mendapat nilai terbaik dan tidak ada seorangpun yang pernah melihatnya sedih.

Terima kasih ayah. Engkaulah hidupku.