Penulis
Intisari-Online.com – Saat fajar mulai menyingsing seorang pria tua berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati sejuknya udara angin laut. Beberapa langkah pria tua itu menapakkan kakinya, dari kejauhan dilihatnya seorang anak kecil sedang memungut bintang laut di tepian pantai dan melemparkannya kembali ke dalam air laut.
Penasaran, pria tua itu pun menghampiri anak kecil tadi. Ia ingin tahu apa yang sedang dilakukan anak kecil itu. Setelah mendekat, pria tua itu bertanya kepada anak kecil itu, “Selamat pagi, Nak. Bolehkah saya mengetahui mengapa engkau mengumpulkan dan mengembalikan bintang laut itu ke dalam air?”
“Selamat pagi juga, Pak. Begini Bapak, seandainya bintang laut ini dibiarkan tetap terdampar di tepi pantai hingga matahari datang dengan panas teriknya yang menyengat, maka bintang laut ini akan mati kekeringan,” jawab anak kecil itu dengan polosnya.
Mendengar jawaban anak kecil itu, pria tua itu masih belum puas. Ia pun bertanya lagi,” Tapi pantai ini ‘kan luas sekali dan berkilo-kilo panjangnya, Nak. Lagipula ada jutaan bintang laut yang kemungkinan juga terdampar di tepi pantai. Saya ragu apakah usaha ini sungguh mempunyai arti yang besar, Nak?”
Sesaat anak kecil itu lama memandang bintang laut yang ada di tangannya tanpa berkata sepatah katapun. Lalu, dengan perlahan ia melemparkan bintang laut yang ada di tangannya itu ke arah laut agar selamat dan hidup. “Bapak lihat yang saya kerjakan baru saja? Bagaimana saya melemparkan bintang laut itu ke laut? Itulah yang dapat saya perbuat untuk menyelamatkannya,” kata anak kecil itu dengan riangnya.
Sambil tersenyum, pria tua itu kembali berkata kepada anak kecil itu, “Sekarang saya mengetahuinya dan dapat mengambil maknanya, Nak. Engkau telah membuat sebuah perubahan dalam satu hal. Satu tindakan kasih kecil dan sederhana dapat membuat sebuah perubahan di dalam keluarga, teman, sahabat, relasi, lingkungan, dan bahkan untuk orang-orang asing yang kadang kita pun tidak kenal.
Begitu juga dengan tindakan kasih yang kau lakukan tadi, usahamu benar-benar sungguh memiliki arti yang sangat besar. Bintang laut bila terdampar akan mati, namun engkau dapat menyelamatkannya kembali dengan mengembalikannya ke laut supaya hidup. Luar biasa sekali.”
Terkadang kita merasa tidak mampu berbuat apa-apa untuk membantu sesama, bahkan kita juga merasa ragu untuk membagikan kasih Tuhan yang ada dalam kehidupan kita kepada sesama. Kita takut tidak diterima. Kita takut akan diartikan lain oleh si penerima. Beragam macam perasaan ketakutan seringkali membatasi kita, yang akhirnya kita memilih diam dan tidak melakukan apa pun.
Sebuah tindakan kasih yang kecil dan sederhana, seperti sekadar memberikan senyum saja, dapat membuat perbedaan besar kepada seseorang yang membutuhkan.
Mari kita mulai berbagi kasih dalam hal-hal kecil dan sederhana, yang akan berdampak bagi kehidupan sesama. (SD)