Find Us On Social Media :

Ingat, Kata-kata Bisa Hilangkan Nyawa!

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 19 Desember 2013 | 18:00 WIB

Ingat, Kata-kata Bisa Hilangkan Nyawa!

Intisari-Online.com – Sebuah pepatah Amerika menyebutkan “Stick and stone may break my bones, but words will never hurt me”. Tongkat dan batu bisa mematahkan tulangku, tapi kata-kata takkan menyakitiku. Benarkah?

Ada orang yang tak pernah memukul, tapi kata-katanya tajam menusuk dan menyakitkan hati. Ketika seorang anak kita diledek temannya, kadang kita katakan ‘biar saja, jangan didengarkan’. Tapi apakah kita benar-benar tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh orang lain?

Bagaimana dengan istri yang langsung diet ketat gila-gilaan begitu suaminya mengatakan ‘kamu sekarang gendut, ya’. Atau anak muda yang nekat bunuh diri saat pacarnya mengatakan ‘aku tidak cinta lagi padamu’.Bagaimana dengan anak sekolah yang tega menembaki guru dan teman-temannya karena ia selalu jadi bahan bulan-bulanan dan ejekan di sekolah? Masih sederet contoh-contoh lain, termasuk yang berakhir dengan hilangnya harga diri, bahkan perceraian.

Gary Chapman dalam bukunya The Five Love Language, menuliskan tentang kata-kata pendukung. Kata-kata positif yang mendukung, menyemangati, membesarkan hati. Kata-kata yang ramah, baik, menghargai, penuh rasa maaf, dan menyiratkan kasih.Contoh yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah bagaimana seorang Ibu menenangkan anaknya yang menangis dengan kata-kata yang lembut. Atau Ayah yang membangkitkan semangat anaknya untuk terus bersekolah dan tekun  belajar.

Lidah bisa menjadi pedang bermata dua, bisa menyelamatkan, tapi juga bisa membunuh. Kadang kita mengucapkan kata-kata yang menyakitkan, lalu kita lupa pernah mengatakan kata-kata itu. Tapi bagi orang yang menjadi korbannya, walau tahun berlalu mungkin ia masih ingat dan sakit hati.

Hendaknya kata-kata yang keluar dari mulut kita menjadi berkat bagi orang lain. Terutama bagi pasangan dan anggota keluarga kita. Berpikirlah dulu sebelum berkata-kata. Hindari lontaran kata-kata kasar dalam kemarahan. Tahan diri untuk mengkritik orang lain. Berlatihlah untuk menyampaikan kata-kata penuh kasih, kata yang membangun, dan memberi harapan.

Lidah memang tidak bertulang, berpikirlah dahulu sebelum menyesal karena mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa ditarik kembali. (BMSPS)