Rahasia Masakan Ibu

K. Tatik Wardayati

Penulis

Rahasia Masakan Ibu

Intisari-Online.com – Selama ini tampaknya para ibu punya rahasia. Setiap kali pergi jauh ke luar kota, rasanya ingin sekali makan masakan ibu. Bahkan, masakan koki di restoran terkenal belum tentu mengalahkan masakan ibu. Masakan ibu mungkin sederhana, tetapi di setiap sendok dan cecapan rasanya ada yang berbeda, sungguh istimewa. Apakah mungkin caranya memotong setiap sayuran? Apakah penyedap rasa khusus yang dibeli ibu di pasar? Atau ibu pernah belajar memasak dari koki terkenal? Dengan senyumnya yang mendamaikan, ibu menggelengkan kepalanya. Ibu tidak punya teknik khusus untuk memotong sayuran. Tidak pula menggunakan penyedap rasa yang dibeli di pasar, apalagi penyedap rasa dikatakan tak baik untuk kesehatan. Ibu tak pernah memakainya. Ibu juga tak pernah belajar dari koki terkenal. Semua masakan ibu dipelajari lewat turun temurun, dan terkadang lewat potongan resep yang dibaca di tabloid. Lantas apa rahasia di balik masakanmu, Bu? Dikeluarkannya sebuah kotak dari dapur. Kotak itu tak terlalu besar, mungkin berukuran 20 x 20 cm. Tampaknya kotak itu sudah tua usianya, bisa jadi ini adalah warisan nenek moyang yang membuat masakan ibu jadi super lezat. Berbinarlah aku hendak diberi tahu rahasia oleh ibu. Sebentar lagi, masakanku pasti sama lezatnya dengan masakan ibu, pikirku. Dengan penuh semangat kubuka kotak itu. Matakupun membisu. Dalam bayanganku, ada bumbu rahasia yang digunakan ibu. Namun kotak itu tak lebih dari kotak kayu kosong dengan ukiran indah yang tampak kuno. Ah ibu, aku sedang tak ingin bercanda nih bu. Tunjukkan padaku, apa rahasia masakan ibu? Masih tersenyum ibu pun memintaku untuk melihat lagi ke dalam kotak tua itu. Kali ini kupejamkan mata terlebih dahulu, berharap setelah ini aku melihat serbuk ajaib dari negeri peri atau semacamnya. Lagi, kubuka mata dan masih kotak kosong di depanku. Aku pun tertunduk lesu. Diraih tanganku oleh ibu, sambil berbisik, diceritakannyalah rahasia masakan ibu. "Cinta!" Rahasia yang selama ini seharusnya aku tahu. Bahkan tanpa membuka kotak itu, dan membayangkan serbuk peri, bumbu rahasia, atau semua khayalan bodohku. Ah, ya benar bu. Cintalah yang ada di setiap menu masakanmu. Yang membuatnya istimewa dan mengalahkan menu koki restoran terkenal manapun. Akan kubawa rahasia masakanmu ini bu, kelak keluarga dan anak cucuku juga akan selalu merindukan masakanku. (BMSPS)