Penulis
Intisari-online.com - Ini sebuah cerita lama tapi selalu saja bisa membuat hati bergetar. Kisah cinta KH Mustafa Bisri atau Gus Mus kepada ibundanya, almarhum Hj Ma`rufah Bisri.
Betapa besar cinta dan begitu memujanya Gus Mus kepada sang ibunda terlihat saat dia hadir di acara Kikc Andy yang disiarkan Metro TV pada Jumat, 07 Oktober 2011, pukul 21.30 WIB. Berikut adalah beberapa penggalan dialog antara Gus Mus dengan sang pembawa acara, Andy Noya, yang disarikan dari acara tersebut.
Andy Noya: Anda kan warga NU, Anda pernah diminta untuk memimpin PKB, yang minta Gus Dur kalo nggak salah waktu itu ya.. kenapa waktu itu anda menolak?Gus Mus: Ibu saya ndak kasih..
Andy Noya: kenapa Ibu anda begitu pentingnya anda dengar, sehingga anda mengalahkan Gus Dur?Gus Mus: ya.. saya memang penting Ibu saya.. jadi di dalam Islam itu ada yang namanya salat istiqaroh, meminta kepada Tuhan supaya dipilihkan ini yang baik mana, mau dijadikan ketua atau tidak.. itu istiqaroh.. tapi selama Ibu saya masih hidup, saya tidak pernah istiqaroh, saya tanya Ibu saya saja. Ibu saya kasih.. saya jalani.. Ibu saya tidak kasih.. ndak.. (tidak dijalani)
Andy Noya: Baik.. ini menarik, nanti saya akan tanya lebih jauh apa nilai-nilai yang diberikan / diturunkan oleh ayah dan Ibu anda sehingga anda seperti sekarang. tapi kembali ke soal politik dan kemudian PBNU, dulu anda mendapat dukungan yang cukup kuat juga untuk menjadi ketua umum PBNU, itupun anda menolak?Gus Mus: Ada pertimbangan saya itu ragu atau tidak, kalau ragu.. tidak.. kalau saya ragu.. tidak.. saya di undang ke Kick Andy, saya ragu.. saya tidak akan datang..
Andy Noya: Jadi anda tidak ragu sekarang?Gus Mus: Saya ndak ragu, jadi saya datang..Andy Noya: Soal (jadi ketua) PBNU?Gus Mus: Soal PBNU saya ragu, saya tanya Ibu.. lagi-lagi begitu saya ragu, saya tanya Ibu saya..Andy Noya: Terus apa kata Ibu anda waktu itu?Gus Mus: Nggak..Andy Noya: Alasannya apa, kan anda harus tau?Gus Mus: Ya ndak pake alasan.. saya tidak minta alasan sama Ibu.
Andy Noya: Yaa.. (ada cerita) saya dengar ini apakah benar atau tidak, tapi mungkin anda bisa jelaskan lebih lengkap yaa, saya dengar ketika anda di kairo, ayah anda minta anda pulang, tapi Ibu anda bilang terserah anda, dan anda lebih mengikuti Ibu anda dengan resiko ayah anda marah.. bagaimana kejadiannya?Gus Mus: Bukan risiko.. tapi memang marah betul..Andy Noya: Kenapa anda berani melawan ayah?Gus Mus: Ayah saya seorang kyai, dia tentu tau sabda Nabi; bahwa sabda Nabi ketika ditanya oleh orang: siapa yang paling harus saya hormati kanjeng Nabi? Ibumu.. kemudian siapa? Ibumu.. kemudian siapa lagi? Ibumu.. kemudian siapa lagi? Ayahmu.. baru ayahmu yang ke-4 (setelah 3x). jadi kalo saya mengirim bubur 3 mangkuk kepada Ibu saya, ayah saya 1 mangkuk saja..
Keyakinan Gus Mus terhadap kebenaran apa pun saran dari ibunya bukan tanpa dasar. Bagi dia, ridho Tuhan terletak pada ridho orangtua, terutama ibu. Maka jika ibu sudah merestui, maka langit dan bumi pasti juga merestuinya. Tak heran kalau hingga saat ini Gus Mus sangat jarang terlihat salah melangkah dalam meniti perjalanan hidupnya.
Rasa cinta Gus Mus kepada ibundanya juga dia torehkan dalam sebuah puisi yang menggugah hati. Berikut petikannya.
ibu
kaulah gua teduh tempatku bertapa bersamamu sekian lama
kaulah kawah darimana aku meluncur dengan perkasakaulah bumi yang tergelar lembut bagiku melepas lelah dan nestapa
gunung yang menjaga mimpiku siang dan malammata air yang tak berhenti mengalir membasahi dahagaku telaga tempatku bermain berenang dan menyelam
kaulah ibu, laut dan langit yang menjaga lurus horisonku kaulah ibu, mentari dan rembulan yang mengawal perjalananku mencari jejak surga di telapak kakimu
(Tuhan, aku bersaksi ibuku telah melaksanakan amanat-Mu, menyampaikan kasih sayang-Mu. Maka kasihilah ibuku seperti Kau mengasihi kekasih-kekasih-Mu. Amin)