Find Us On Social Media :

Goncangan 8 Angin

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 27 Desember 2013 | 21:00 WIB

Goncangan 8 Angin

Intisari-Online.com – Suatu hari seorang murid menulis surat kepada gurunya yang tinggal di seberang sungai. Berikut ini isi suratnya:“Guru, kini muridmu ini sudah mencapai tingkat spiritual ‘Tidak goyah oleh goncangan 8 angin’. Kini jiwa muridmu ini tenang dan tegar bagai gunung dan hening bagai air telaga”.

Delapan angin yang dimaksud adalah delapan kondisi hidup, yakni: Pujian dan Penghinaan, Popularitas dan Nama Buruk, Aman Sejahtera dan Bahaya, Berkah dan Musibah.

Setelah membaca, Sang Guru dengan senyum sabar membalas surat muridnya. Muridnya ketika menerima surat balasan dari Gurunya membukanya dengan bangga.Namun, dalam surat hanya tertulis satu kata: “Bohong!”. Murid itu pun langsung naik pitam, “Guru sungguh keterlaluan, selalu negative thinking, suka curiga, prejudis, prasangka buruk. Aku harus segera menemui guru, akan kuajak debat terbuka, akan kubuktikan kalau aku tidak bohong!”

Murid itu pun segera mendayung sampan menyeberangi sungai. Setelah tiba di seberang sungai bergegas ia menuju biara gurunya.

Ketika hendak membuka pintu biara, tangannya tertahan, mukanya yang merah padam berubah pucat. Kesombongannya hilang berganti rasa malu. Dengan kepala menunduk, ia melangkah pelan kembali ke sampannya, mendayung pulang.

Apa yang terjadi? Di depan pintu biara gurunya menempel secarik kertas, “Katanya tidak goyah oleh goncangan 8 angin, ternyata hanya dengan sebuah kata ‘Bohong’ saja kamu sudah terpukul dan terpelanting hingga menyeberang sungai.”

Bukankah teori hampir selalu lebih mudah dibanding praktik?