Penulis
Intisari-Online.com – Sekali waktu, di sebuah hutan hidup semua hewan yang bahagia bersama-sama. Pada suatu hari, sebuah keluarga pergi menghabiskan hari mereka di pedesaan, dan seorang anak kecil meninggalkan kaus kakinya di sana.Segera setelah keluarga kecil itu pergi, musang datang, menemukan kaus kaki, lalu memutuskan untuk mencobanya. Merasa sangat cocok, ia menyukai kaos kaki itu, bahkan ia tidak mau melepaskannya. Ia menghabiskan hari-harinya berjalan di hutan dengan kaos kaki barunya.
Semua binatang membicarakannya ketika melihat penampilan baru musang itu. Beberapa dari mereka sedikit iri karena musang mendapatkan begitu banyak perhatian. Tak lama, di dalam hutan itu, muncul tupai dengan kemeja, kelinci dengan sepatu boot, lalat dengan topi, bahkan burung mengenakan celana.
Dokter Beruang, dokter di hutan itu, menggelengkan kepala, memberitahu mereka, “Binatang tidak bisa memakai pakaian, kita tidak membutuhkannya.” Tapi hewan-hewan di hutan itu tidak ada yang mendengarkannya, mereka justru mengatakan ia kuno, dan bodoh dengan tren terbaru.
Tentu saja, konsekuensi dari demam mode mulai berlaku. Beberapa kali tupai tersangkut kemejanya pada kulit pohon, yang membuatnya berhenti pada saat melompat, dan membuatnya terjatuh dari ketinggian.Seekor binatang mencoba masuk ke lubangnya tanpa terlebih dahulu mencopot topinya. Akhirnya ia terjebak dalam lubang itu sepanjang hari. Seekor burung terkena rajutan pakaian yang dikenakannya, hingga ia tidak bisa mendarat dengan sempurna. Bahkan musang, karena kaos kaki warna cerahnya pula, ia tergelincir pada batu di sungai dan hampir membuatnya tenggelam.
Ketika mereka datang kepada Dokter Beruang, ia memberikan mereka semua resep yang sama, “Singkirkan semua pakaian orang, karena suatu hari ini akan membunuh kalian.”Mereka mendengarkan nasihat dokter itu agar berhenti mengalami kecelakaan. Binatang-binatang itu menyadari bahwa mereka tidak membutuhkan pakaian sama sekali. Mulai memakainya saja sudah sangat konyol, apalagi bila mereka melakukannya hanya untuk membuat orang lain iri pada mereka, dan untuk mendapatkan perhatian.
Demikianlah, kita sering kali berakhir melakukan hal-hal bodoh hanya untuk meniru orang lain atau membuat orang lain iri hati.