Penulis
Intisari-Online.com – Ada seorang petani yang merencanakan sebuah kompetisi antara anjing dan kelincinya. Ia membuat lubang di salah satu tanahnya yang luas, dan menyembunyikan wortel dan tulang di dalamnya. Ia ingin melihat hewan mana yang akan menemukannya terlebih dahulu. Kelinci tentu saja sangat ceria dan optimis, maka ia berlari dan berusaha mencari wortel tersebut, menggali di sana-sini, benar-benar yakin bahwa ia akan menemukannya. Sementara anjing sangat pesimis. Setelah mengendus di sekitarnya sebentar, ia berbaring di tanah dan mulai mengeluh betapa sulitnya menemukan satu tulang di tanah yang luas seperti itu.
Kelinci menggali tanah selama berjam-jam, dan setiap kali terdapat lubang baru, anjing itu mengeluh betapa sulitnya itu, meski hanya untuk kelinci. Kelinci selalu berpikir bagaimana menggali lubang tanpa harus menggali seluruh di tanah luas itu. Akhirnya kelinci membuat terowongan di bawah anjing tersebut. Di sana ia menemukan wortel dan tulang.
Inilah mengapa anjing sebenarnya telah hilang rasa pesimismenya. Karena berkat naluri besarnya, ia sebenarnya telah menemukan tempat yang tepa sejak awal.
Sebenarnya, banyak kekurangan alami kita dapat diganti dengan sikap positif dan ketekunan. (*)