Find Us On Social Media :

Falsafah Lima Jari

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 7 Januari 2014 | 21:00 WIB

Falsafah Lima Jari

Intisari-Online.com – Lima jari yang kita punyai memiliki maknanya masing-masing. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari telunjuk.

Ada si jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin. Dan ada si kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf. Tentunya kita ingat waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari kelingking, bukan?

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan. Menulis, memegang, menolong anggota tubuh yang lain, melakukan pekerjaan, dll.

Pernahkah kita membayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?

Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. Kita diciptakan dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi. Dan bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh.

Mari kita pergunakan jari-jari kita dengan sebaik-baiknya. (BMSPS)