Lepas Penat di Pemandian Air Panas Tirta Sanita

aweenk 2000

Penulis

Lepas Penat di Tirta Sanita

Intisari-Online.com -Tirta Sanita tentu banyak yang tidak tahu. Tapi kalau Pemandian Air Panas Ciseeng, tentu banyak yang tahu. Atau paling tidak pernah mendengar nama itu. Yah, pemandian air panas Tirta Sanita memang terletak di Desa Ciseeng, Parung, Bogor. Untuk menjangkau tempat wisata ini bisa melalui banyak jalan. Saya hanya tahu dua di antaranya: melewati Serpong dan jalan Raya Sawangan. Satu lagi sepertinya dari Gunung Sindur, Bogor.

Kalau dari Jalan Raya Sawangan, patokannya terminal Ciseeng atau pohon beringin besar di pinggir jalan. Kebetulan saya dari Lebakbulus, maka terminal dan pohon beringin ini berada di sisi kanan jalan. Dekat terminal dan pohon ini ada pertigaan ke arah kanan. Ambil saja jalan ini sampai nanti bertemu perempatan. Ke kanan ke Serpong, ke kiri ya menuju Tirta Sani. Untuk ke pemandian ini, patokannya SPBU di sebelah kiri. Tak jauh dari SPBU ini ada plang nama di kiri jalan: Pemandian Air Panas Tirta Sani. Lokasi pemandian tidak jauh dari plang ini. Paling sekitar 200-an meter sudah masuk ke tempat parkiran.

Jika dari Serpong akan lebih mudah lagi. Ambil jalan menuju Puspitek Serpong dan lurus saja, sampai ketemu perempatan yang kalau ke kiri menuju Jalan Raya Sawangan. Kalau lewat sini ada bonusnya. Pada ruas Puspitek sampai perempatan Ciseeng ada warung soto yang enak (kata teman saya lo). Tapi waktu itu memang lihat ramai banget, parkirannya penuh mobil padahal warungnya sederhana sekali.

Jika Anda menggunakan Google Maps, tinggal klik gambar di bawah ini:

Lalu apa yang bisa dinikmati di Tirta Sanita?

Tentu saja mandi air hangatnya. Cuma ada yang khas air panas di sini dibandingkan air panas tempat lain macam Ciater atau Cipanas Garut. Airnya asin! Keberadaan air panas di Ciseeng sendiri cukup mengherankan sebab lokasi Tirta Sanita jauh dari gunung vulkanik yang masih aktif. Airnya yang asin juga membingungkan sebab jauh dari laut yang mengandung garam.

Sumber air panas Ciseeng berasal dari Bukit Pekapuran yang berada di lokasi ini juga. Sewaktu saya melongok sumber ini, ternyata kecil sekali. Makanya tidak kaget sewaktu masuk ke kamar mandi buat berendam air yang keluar dari pancuran malu-malu tapi mau. Air yang bersuhu sekitar 35-40 derajat Celsius itu dialirkan melalui selang-selang dan ditampung dalam 14 bak kamar mandi biasa dan 12 bak kamar mandi VIP.

Saya tidak melongok ke kamar mandi VIP sebab penuh pengunjungnya. (Saya sarankan kalau mau ke sana hari Sabtu atau hari biasa. Saya datang hari Minggu ramai). Alhasil saya ambil kamar mandi biasa. Begitu masuk anak saya yang kecil langsung menangis liat suasana bak yang penuh dengan stalagmit. Lihat sendiri fotonya hehe...

Niat berendam tidak kesampaian sebab selain air yang ngucur tidak ngocor, juga penutup bak ilang dan diganti dengan tas plastik hitam. Akhirnya cuma guyar-guyur badan saja. Lumayanlah menghilangkan pegal dan penat akibat bertanya arah ke Tirta Sanita semenjak dari landmark pohon beringin hehe....

Menurut Agus Sismala Dewa, pengurus Tirta Sanita, air hangat dari Bukit Perkapuran itu mengandung garam, kapur, dan belerang. Kombinasi campuran air dan suhu yang hangat itu sangat digemari pengunjung yang ingin berendam untuk penyegaran atau untuk penyembuhan rematik, asam urat, dan penyakit kulit. Kemampuan menyembuhkan penyakit itu yang membuat permandian air hangat itu, kata Agus, dinamakan Tirta Sanita atau air pengobatan (Kompas, 15-6-2007).

Tempat ini diresmikan pada 1992. Selain wisata air hangat, ada juga outbound dengan tiket seharga Rp 25.000,- yang meliputi jembatan gantung dan flying fox. Ada juga permainan semacam bom-bom car untuk anak-anak dan naik motor cc kecil. Khusus hari Minggu ada pertunjukan dangdut di panggung terbuka.

Tarif masuk ke Tirta Sanita Rp 5.000,- per orang pada hari biasa dan Rp 6.000,- pada hari libur. Sedangkan tarif untuk kamar mandi biasa Rp 10.000,- dan kamar mandi VIP Rp 15.000,-. Seusai mandi, pengunjung dapat menikmati pijat dengan tarif Rp 50.000 per jam. Disediakan tenaga pemijat laki-laki dan perempuan agar pengunjung dapat merasa nyaman dipijat oleh sesama jenis. Di Tirta Sanita, pengunjung dapat beristirahat di hotel melati yang tersedia di lokasi itu juga. Tarif hotel yang sederhana tetapi bersih itu cukup bersahabat, Rp 75.000,- sampai Rp 150.000,-.

Makanan juga mudah di dapat, karena terdapat banyak warung makan dan restoran di kawasan itu. Sebuah restoran di tepi kolam menyajikan suasana yang menyenangkan bagi para pengunjungnya.

Nah, kalau mau wisata alternatif yang tidak jauh dari Jakarta (cuma sekitar 55 km), cobalah Tirta Sanita ini.

Artikel Terkait