Penulis
Intisari-Online.com - Hidup di negara gemah ripah loh jinawi seperti di Indonesia memang menjadi keuntungan tersendiri. Selain bahan baku pangan yang melimpah, Indonesia juga kaya akan hasil bumi yang menunjang kesehatan, salah satunya kelapa. Buah kelapa, terutama airnya memang memiliki sejuta manfaat. Badan pangan dunia, FAO sendiri, telah menyebut air dari lambang Pramuka Indonesia, sebagai fluid of life atau air kehidupan.
Bersama PT Kalbe Farma dan rekan jurnalis lain, Intisari mengarungi udara, darat, dan laut untuk berkunjung ke perkebunan kelapa terbesar di Indonesia. Berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Intisari bertolak menuju Batam, Riau untuk menginap selama satu malam. Esoknya, dari pulau yang berdekatan dengan Singapura ini, kami bertolak menuju dua pulau yang terletak di sisi barat Pulau Sumatra, yakni Pulau Burung dan Pulau Sambu.
Di Pulau Burung, PT Sambu Group selaku pemilik perkebunan telah menyambut kami. Bersama-sama, kami diajak untuk melihat proses pemetikan, sekaligus cara mengupas kulit kelapa. Sambil mengarungi kanal sepanjang 32.000 kilometer dengan menggunakan kapal kecil, kami menyaksikan deretan-deretan cantik pohon kelapa yang berjumlah satu juta pohon.
Puas menikmati keindahan kebun kelapa dan mencicipi manisnya air kelapa asli dari kebun kelapa terbesar di Indonesia, kami bertolak ke Pulau Sambu. Di pulau inilah kelapa-kelapa tersebut diproses menjadi minuman kaya manfaat, yaitu "Hydro". Dengan teknologi yang paling mumpuni, PT Pulau Sambu memastikan proses pengolahan air kelapa menjadi "Hydro" berlangsung higienis, cepat, tanpa mengurangi keaslian air kelapa.
Perjalanan ekspedisi air kelapa ini berakhir dengan kepulangan kami kembali ke Batam, dan langsung bertolak ke Jakarta. Walau tak lagi melihat kebun kelapa, tapi manisnya air kelapa masih melekat di lidah kami.